6 Fakta Menarik tentang Kentut

6 Fakta Menarik tentang Kentut

- detikHealth
Kamis, 04 Des 2014 12:37 WIB
6 Fakta Menarik tentang Kentut
Jakarta - Dut! Aih ada suara kentut. Apakah Anda yang kentut? Tidak perlu menyangkal jika memang Anda tidak bisa menahan kentut. Karena kentut adalah sesuatu yang wajar. Meski wajar tapi jangan pula 'dat dut' sembarangan, karena bisa jadi Anda yang malu sendiri.

Nah, berikut ini aneka fakta menarik seputar kentut, seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Kamis (4/12/2014):

1. Komposisi Kentut

dr Billy Goldberg dari New York University School of Medicine menjelaskan rata-rata kentut tersusun atas 59 persen nitrogen, 21 persen hidrogen, 9 persen karbon dioksida, 7 persen metana, dan 4 persen oksigen. Kurang dari satu persen gas penyusun yang membuat kentut bau. Gas itu adalah 
hidrogen sulfida.

Jika Anda banyak makan makanan yang mengandung sulfur, maka kentut Anda akan semakin bau. Beberapa makanan yang menyebabkan kentut bau antara lain kacang-kacangan, kubis, keju, soda, dan telur.

2. Berapa Kali Rata-rata Orang Kentut dalam Sehari?

Matthew Bechtold, MD, Direktur Endoskopi di University of Missouri menyebut rata-rata setiap orang kentut 20 kali dalam sehari. Setiap orang memiliki gas di saluran pencernaannya, itu artinya setiap orang punya alasan untuk buang angin. Bos ataupun anak buah, laki-laki maupun perempuan, sama-sama sering kentut.

Jika ada orang yang mendapat julukan 'tukang kentut', bukan berarti dia memang lebih sering kentut daripada Anda lho. Bisa jadi karena aktivitas kentutnya lebih kelihatan dan lebih disadari oleh orang di sekitarnya, entah karena kentutnya bau atau suara kentutnya keras.

3. Pekerjaan Mencium Kentut

Mencium kentut bisa menjadi pekerjaan profesional lho. Tidak percaya? Di China, para ahli di bidang pembauan mencari orang yang bersedia membau kentut dan mendiagnosa kondisi kesehatan pasien berdasarkan baunya. Upah yang dijanjikan cukup menggiurkan, yaitu US$ 50.000 per tahun.

Pencium kentut profesional yang dicari ini harus berusia 18-45 tahun dan dilarang keras merokok dan minum alkohol. Para pelamar juga diharuskan tidak memiliki penyakit atau masalah apapun pada hidungnya atau penyakit lain yang terkait.

Para ahli dari China juga meyakini bau kentut juga bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit. Dengan mengetahui aroma manis, gurih, pahit, bahkan amis, analisis bau ini diyakini mampu mengidentifikasi penyakit dan menentukan lokasinya di dalam tubuh.

Ahli di bidang pembauan menegaskan bahwa kentut yang sangat bau menunjukkan adanya infeksi bakteri di perut atau usus pasien. Bau amis atau daging dapat menunjukkan infeksi pada organ pencernaan, bahkan menunjukkan adanya perdarahan atau tumor pada lapisan usus.

4. Makan Kentut untuk Turunkan Tekanan Darah

Berdasarkan sebuah penelitian medis yang dilakukan Zhongda Hospital di Southeast University, Nanjing, China, hidrogen sulfida yang terkandung dalam kentut memiliki kemampuan untuk membantu mengurangi tekanan darah. Namun peneliti masih ragu dengan jumlah yang dibutuhkan untuk mendapatkan manfaat dan apakah pasien bersedia menerima 'makan kentut' sebagai bentuk pengobatan.

"Meskipun pengobatan ini potensial, menggunakan gas (kentut) untuk mengobati tekanan darah tinggi masih harus diuji pada manusia," jelas Yao Yuyu, profesor dari Southeast University, seperti dilansir haohaoreport, Kamis (28/6/2012.

Menurut Yao, dosis yang efektif masih sulit ditentukan antara manusia dan tikus. Selain itu gas kentut juga memiliki efek negatif pada bagian lain dari tubuh.

5. Kentut Jadi Obat Impotensi

Sebuah laporan yang dipublikasikan dalam Jurnal Sexual Medicine, peneliti di University Hospital of Singapore telah menganalisis hasil dari lebih dari 30 studi dan mengatakan bahwa gas kentut, hidrogen sulfida, bisa memiliki efek jangka pendek menguntungkan, mirip dengan Viagra, dan juga efek jangka panjang.

Penelitian terhadap hewan menunjukkan bahwa suntikan hidrogen sulfida membuka pembuluh darah dan meningkatkan ereksi, dan sebuah studi di Naples University telah menunjukkan efek yang sama dalam jaringan manusia.

Para peneliti mengatakan gas ini menghasilkan efek yang sama seperti Viagra, tetapi melalui mekanisme yang berbeda. Karena hidrogen sulfida bekerja melalui jalur alternatif dalam tubuh dari yang digunakan oleh Viagra, peneliti berpikir itu bisa bekerja pada pria yang gagal untuk merespons obat populer seperti Viagra.

6. Bunyi Kentut

Sudahkah Anda kentut hari ini? Seperti apa suaranya? Besar menggelegar, sedang-sedang saja, mencuit, atau 'desahan' pesan? Bunyi kentut tergantung bagaimana yang bersangkutan mengeluarkannya. Ya, ada sedikit yang menahan pengeluaran kentutnya sehingga tidak ada yang sadar bahwa dirinya telah kentut. Dan ada juga yang sengaja 'meloloskan' kentutnya sehingga menimbulkan rasa lega.

Gas perut yang dikeluarkan lewat kentut bisa berasal dari udara yang ikut tertelan saat makan, namun sebagian besar berasal dari makanan yang dicerna secara secara alami oleh tubuh.

Munculnya suara kentut disebabkan karena adanya getaran saat gas dari perut dikeluarkan lewat lubang anus yang sempit. Nyaring atau tidak suaranya ditentukan pada kecepatan gas yang dikeluarkan. Terkadang faktor anatomi tubuh juga ikut mempengaruhi terjadinya bunyi saat kentut.

"Jika dilakukan dengan cepat dan tiba-tiba, maka otomatis kentut akan mengeluarkan bunyi. Namun jika dilakukan secara perlahan, kentut yang keluar bunyinya akan sedikit atau bahkan tidak keluar bunyi sama sekali," kata dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB dari Departemen Penyakit Dalam Divisi Gastroenterologi RS Cipto Mangunkusumo.
Halaman 2 dari 7
dr Billy Goldberg dari New York University School of Medicine menjelaskan rata-rata kentut tersusun atas 59 persen nitrogen, 21 persen hidrogen, 9 persen karbon dioksida, 7 persen metana, dan 4 persen oksigen. Kurang dari satu persen gas penyusun yang membuat kentut bau. Gas itu adalah 
hidrogen sulfida.

Jika Anda banyak makan makanan yang mengandung sulfur, maka kentut Anda akan semakin bau. Beberapa makanan yang menyebabkan kentut bau antara lain kacang-kacangan, kubis, keju, soda, dan telur.

Matthew Bechtold, MD, Direktur Endoskopi di University of Missouri menyebut rata-rata setiap orang kentut 20 kali dalam sehari. Setiap orang memiliki gas di saluran pencernaannya, itu artinya setiap orang punya alasan untuk buang angin. Bos ataupun anak buah, laki-laki maupun perempuan, sama-sama sering kentut.

Jika ada orang yang mendapat julukan 'tukang kentut', bukan berarti dia memang lebih sering kentut daripada Anda lho. Bisa jadi karena aktivitas kentutnya lebih kelihatan dan lebih disadari oleh orang di sekitarnya, entah karena kentutnya bau atau suara kentutnya keras.

Mencium kentut bisa menjadi pekerjaan profesional lho. Tidak percaya? Di China, para ahli di bidang pembauan mencari orang yang bersedia membau kentut dan mendiagnosa kondisi kesehatan pasien berdasarkan baunya. Upah yang dijanjikan cukup menggiurkan, yaitu US$ 50.000 per tahun.

Pencium kentut profesional yang dicari ini harus berusia 18-45 tahun dan dilarang keras merokok dan minum alkohol. Para pelamar juga diharuskan tidak memiliki penyakit atau masalah apapun pada hidungnya atau penyakit lain yang terkait.

Para ahli dari China juga meyakini bau kentut juga bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit. Dengan mengetahui aroma manis, gurih, pahit, bahkan amis, analisis bau ini diyakini mampu mengidentifikasi penyakit dan menentukan lokasinya di dalam tubuh.

Ahli di bidang pembauan menegaskan bahwa kentut yang sangat bau menunjukkan adanya infeksi bakteri di perut atau usus pasien. Bau amis atau daging dapat menunjukkan infeksi pada organ pencernaan, bahkan menunjukkan adanya perdarahan atau tumor pada lapisan usus.

Berdasarkan sebuah penelitian medis yang dilakukan Zhongda Hospital di Southeast University, Nanjing, China, hidrogen sulfida yang terkandung dalam kentut memiliki kemampuan untuk membantu mengurangi tekanan darah. Namun peneliti masih ragu dengan jumlah yang dibutuhkan untuk mendapatkan manfaat dan apakah pasien bersedia menerima 'makan kentut' sebagai bentuk pengobatan.

"Meskipun pengobatan ini potensial, menggunakan gas (kentut) untuk mengobati tekanan darah tinggi masih harus diuji pada manusia," jelas Yao Yuyu, profesor dari Southeast University, seperti dilansir haohaoreport, Kamis (28/6/2012.

Menurut Yao, dosis yang efektif masih sulit ditentukan antara manusia dan tikus. Selain itu gas kentut juga memiliki efek negatif pada bagian lain dari tubuh.

Sebuah laporan yang dipublikasikan dalam Jurnal Sexual Medicine, peneliti di University Hospital of Singapore telah menganalisis hasil dari lebih dari 30 studi dan mengatakan bahwa gas kentut, hidrogen sulfida, bisa memiliki efek jangka pendek menguntungkan, mirip dengan Viagra, dan juga efek jangka panjang.

Penelitian terhadap hewan menunjukkan bahwa suntikan hidrogen sulfida membuka pembuluh darah dan meningkatkan ereksi, dan sebuah studi di Naples University telah menunjukkan efek yang sama dalam jaringan manusia.

Para peneliti mengatakan gas ini menghasilkan efek yang sama seperti Viagra, tetapi melalui mekanisme yang berbeda. Karena hidrogen sulfida bekerja melalui jalur alternatif dalam tubuh dari yang digunakan oleh Viagra, peneliti berpikir itu bisa bekerja pada pria yang gagal untuk merespons obat populer seperti Viagra.

Sudahkah Anda kentut hari ini? Seperti apa suaranya? Besar menggelegar, sedang-sedang saja, mencuit, atau 'desahan' pesan? Bunyi kentut tergantung bagaimana yang bersangkutan mengeluarkannya. Ya, ada sedikit yang menahan pengeluaran kentutnya sehingga tidak ada yang sadar bahwa dirinya telah kentut. Dan ada juga yang sengaja 'meloloskan' kentutnya sehingga menimbulkan rasa lega.

Gas perut yang dikeluarkan lewat kentut bisa berasal dari udara yang ikut tertelan saat makan, namun sebagian besar berasal dari makanan yang dicerna secara secara alami oleh tubuh.

Munculnya suara kentut disebabkan karena adanya getaran saat gas dari perut dikeluarkan lewat lubang anus yang sempit. Nyaring atau tidak suaranya ditentukan pada kecepatan gas yang dikeluarkan. Terkadang faktor anatomi tubuh juga ikut mempengaruhi terjadinya bunyi saat kentut.

"Jika dilakukan dengan cepat dan tiba-tiba, maka otomatis kentut akan mengeluarkan bunyi. Namun jika dilakukan secara perlahan, kentut yang keluar bunyinya akan sedikit atau bahkan tidak keluar bunyi sama sekali," kata dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB dari Departemen Penyakit Dalam Divisi Gastroenterologi RS Cipto Mangunkusumo.

(vit/up)

Berita Terkait