Kader-kader Puskesmas Ini Tak Kenal Lelah Dekati Para Pecandu

Melihat Puskesmas Lebih Dekat

Kader-kader Puskesmas Ini Tak Kenal Lelah Dekati Para Pecandu

- detikHealth
Kamis, 04 Des 2014 17:15 WIB
Kader-kader Puskesmas Ini Tak Kenal Lelah Dekati Para Pecandu
Para relawan harm reduction untuk pecandu (dok: Reza/detikHealth)
Jakarta -

Puskesmas Menteng, Jakarta Pusat punya kader-kader yang tak kenal lelah menjangkau para pecandu narkoba suntik. Menyelamatkan para pecandu berarti memutus rantai penularan penyakit-penyakit mematikan di masyarakat.

Kader-kader tersebut menyediakan jarum steril bagi pecandu yang belum bisa menghentikan kecanduannya. Tidak selalu mulus, tak sedikit pecandu yang sungkan datang ke puskesmas meski tidak dipungut biaya sama sekali. Alasannya, tidak lain karena stigma negatif sebagai sampah masyarakat.

"Daripada nanti nggak dapat jarum dan mereka saling menularkan penyakit, lalu meninggal, mending kami berkorban dikit turun ke lapangan, samperin mereka. Kami bawain paketannya lalu berikan dan tukarkan dengan jarum bekasnya," ungkap Apay, salah seorang kader harm reduction Puskesmas Menteng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentunya, jarum suntik steril tidak diberikan dengan sembarangan. Seorang kader lainnya, Bambang Sutrisno alias Benk-benk mengatakan ada prosedur tertentu yang harus dipenuhi oleh para pecandu untuk mendapatkan jarum steril.

"Kita minta mereka mengisi data diri dan identitas, rumahnya di mana dan sebagainya. Lalu kita minta juga jarum bekas yang sudah mereka gunakan. Gunanya untuk dilaporkan dan tidak disalahgunakan oleh pengguna lain. Kita kan pakai APBD jadi pertanggungjawabannya harus jelas," urai Benk-benk.

Sedangkan untuk menjangkau pecandu yang sungkan datang ke puskesmas, Benk-benk menitipkan dropbox kepada beberapa perwakilan penasun. Benk-benk mengatakan bahwa sebagai kader sekaligus konselor dan pendamping, keberadaan dirinya dan Apay sudah tidak asing lagi di mata para penasun.

Benk-benk mengatakan ada beberapa penasun yang bisa dipercaya untuk dititipi dropbox. Nanti jarum bekas yang digunakan oleh penasun lain dikumpulkan di situ dan diambil oleh Benk-benk setiap minggunya.

"Saya tegaskan kalau dropboxnya kosong berarti nggak ada jarum baru. Mereka nggak mau kan, sudah tahu kalau pakai jarum bekas dan ganti-gantian risiko HIV dan segala macam," ungkap Benkbenk lagi.

Data yang dimiliki Puskesmas Menteng mengatakan bahwa ada sekitar 1.800 hingga 3.000‎ jarum steril yang dibagikan kepada kurang lebih 150-200 penasun. Sebagian merupakan warga asli Menteng dan sekitarnya, sebagian lagi adalah warga daerah lain yang mungkin kehabisan jarum di daerahnya.

"Kita pokoknya kasih siapa aja. Nggak tentu harus 3 atau 5. Bisa 10 karena misalnya si penasun ini bilang temannya ada butuh di Tebet misalnya, tapi di sana lagi habis. Nggak apa-apa kita kasih asal tadi jarum bekasnya ada dan diserahkan kepada kami," tuturnya, ditemui di Puskesmas Menteng, Kamis (4/12/2014).

(mrs/up)

Berita Terkait