Pada dasarnya, osteoarhtiris lutut disebabkan karena menipisnya lapisan tulang rawan sehingga gesekan sendi di lutut semakin terasa hingga timbul rasa sakit bahkan nyeri. Penyebabnya, bisa karena cedera dan 'stres menahun' yang dialami lutut.
Berdasarkan penelitian terakhir yang dilakukan oleh Grace Hsiao-Wei Lo, MD, ditekankan bahwa nyeri lutut lebih tinggi risikonya pada orang dengan indeks massa tubuh (IMT) di atas rata-rata alias mengalami obesitas. Sebaliknya, kebiasaan lari tidak terlalu berpengaruh pada nyeri lutut yang dirasakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hsiao-Wei Lo menuturkan, justru penurunan risiko nyeri lutut terjadi pada mereka yang lebih sering lari karena semakin sering Anda berlari makan Anda makin mungkin memiliki berat badan yang normal. Apalagi, banyak penelitian menemukan risiko nyeri lutut makin besar pada orang obesitas.
Menanggapi hal ini, spesialis kedokteran olahraga di Hospital for Special Surgery, New York City, Jordan Metzl, MD merekomendasikan latihan menggunakan roller pasca berlari untuk meregangkan otot lutut sekaligus menambah kekuatannya.
"Cukup lakukan latihan ini 10 menit saja setelah berlari. Anda bisa menggunakan roller lalu duduk berselonjor dan letakkan roller di bawah lutut. Perlahan dorong roller menggunakan lutut Anda dengan tubuh bertumpu pada kedua tangan. Dorong bolak-balik roller selama 10 menit," terang Jordan.
(rdn/ajg)











































