Anggi Yuwana (Wanita lajang, 18 tahun)
anggiyuwana29XXXXX@yahoo.co.id
Tinggi 165 cm, berat 60 kg
Jawaban
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara umum, benjolan di daerah leher (termasuk tengkuk) bisa merupakan kelainan kongenital (bawaan), akibat dari cedera/jatuh, kondisi infeksius dan peradangan, keganasan (neoplasma), serta kondisi autoimun, idiopatik, dan metabolik.
Diagnosis Banding
Pada kasus massa leher kongenital, maka kemungkinan diagnosisnya antara lain: kista branchial cleft, kista duktus thyroglossal, kelainan pembuluh darah (vascular anomalies), Laryngocele, ranula, teratoma, kista dermoid, kista thymic.
Pada kasus massa leher infeksius dan peradangan, maka kemungkinan diagnosisnya antara lain: limfadenopati viral reaktif, limfadenopati bakterial, limfadenopati parasitik.
Pada kasus neoplastik (keganasan), maka kemungkinan diagnosisnya antara lain: metastasis (penyebaran dari) karsinoma (kanker) kepala dan leher, massa tiroid, neoplasma kelenjar ludah, paraganglioma, schwannoma, Limfoma, kista kulit jinak dan Lipoma. Neoplasma ini bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu jinak dan ganas.
Lipoma, hemangioma, neuroma, dan fibroma adalah neoplasma jinak yang sering dijumpai di leher. Adapun kanker tiroid, kanker kelenjar ludah,
Limfoma, dan sarkoma adalah contoh keganasan primer atau neoplasma ganas yang sering dijumpai di leher. Neoplasma ini dalam istilah awam disebut sebagai kanker.
Solusi
CT scan kontras adalah teknik pencitraan terbaik untuk mengevaluasi massa di leher. Modalitas ini haruslah digunakan apabila diagnosis tidak jelas. Penilaian massa di leher juga memerlukan rontgen dada terbaru.
Tes serologis rutin dapat menyingkirkan kemungkinan adanya gangguan metabolik dan beragam penyebab lainnya yang tidak umum.
Biopsi dapat dipertimbangkan untuk massa di leher yang pertumbuhannya progresif, berlokasi di dalam fossa supraklavikula, atau berukuran lebih dari 3 cm. Biopsi juga direkomendasikan pada kasus massa di leher yang memiliki gejala-gejala yang terkait dengan Limfoma.
Pemeriksaan frozen-section massa yang diikuti oleh diseksi leher dapat dilakukan bila massa ternyata merupakan karsinoma metastatik (penyebaran kanker).
Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.
Salam sehat dan sukses selalu.
dr. Dito Anurogo
Medical doctor at Indonesian Young Health Professionals' Society (IYHPS).
(hrn/vit)











































