Jade pertama kali menyadari ketakutannya pada stiker di usia tujuh tahun. Saat itu, ia sedang menginap di rumah salah seorang temannya. Kebetulan di masing-masing tiang tempat tidur teman Jade ditempeli stiker. Dan Jade mendadak tak mau tidur dekat-dekat dengan tiang tersebut.
"Saya tahu ini konyol karena stiker tidaklah berbahaya atau bisa menyakiti kita. Ya saya takut begitu saja, mereka terlihat aneh," tuturnya seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (11/12/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gadis yang tinggal di Brighton itu pun terpaksa tidur di lantai. Dan semenjak itu ketakutannya pada stiker malah semakin menjadi-jadi.
Gadis berumur 19 tahun itu tak lagi mau masuk ke pusat perbelanjaan karena ia ketakutan melihat stiker label harga yang biasanya menempel di kemasan produk. Pekerjaannya juga ikut terganggu.
Sebagai seorang staf di tempat penitipan anak, ia kerap berhadapan dengan anak-anak yang membawa berbagai jenis stiker atau bermain dengan buku stiker. "Saya tak masalah dengan selotip atau post-it, tetapi untuk lainnya saya benar-benar tak sanggup. Apalagi jika stikernya kotor atau sedikit terkelupas," keluhnya.
Hingga akhirnya ia bertemu dengan seorang hipnoterapis bernama Peter Field yang mengatakan bahwa kondisi yang dialami Jade disebut dengan 'pittakionophobia'. Fobia ini diakui sang terapis tak hanya aneh, tapi juga jarang ditemukan.
Hanya saja ia meyakinkan kepada Jade apapun jenisnya, fobia yang dimiliki seseorang bersumber dari satu hal yang sama, yaitu pengalaman yang buruk dengan obyek fobia yang dimaksud di masa kecil.
Hipnoterapis yang berpraktik di Birmingham itu pun mencoba mengobati Jade. Tak butuh waktu lama, fobia yang dialami gadis ini akhirnya dinyatakan sembuh total. Ia hanya menghabiskan waktu satu bulan saja untuk meredakan fobia Jade.
Melihat kondisi Jade, pria yang mengklaim sebagai satu-satunya hipnoterapis yang bisa mengobati 'pittakionophobia' ini mengatakan, "Saya turut bahagia karena telah membebaskan Jade dari kecemasan dan ketakutannya itu. Namun memang hanya sedikit sekali terapis yang pernah mendengar kondisi yang dialami Jade, makanya saya ciptakan istilah pittakionophobia agar bisa diobati secara efektif."
Pria yang berpengalaman mengatasi berbagai jenis fobia, mulai dari yang langka seperti fobia badut, fobia cacing, hingga fobia angin atau fobia umum semisal takut ketinggian atau takut laba-laba, ini juga percaya setiap fobia dapat diobati. "Hanya saja kebanyakan dari mereka tak tahu kalau pengobatannya itu ada, terutama yang fobianya langka seperti fobia stiker tadi," tutupnya.
(lil/up)











































