Diungkapkan dr Akira Prayudianto SpA dari RSAB Harapan Kita ada beberapa langkah yang harus diperhatikan agar cuci tangan yang dilakukan bisa efektif membunuh kuman. Sehingga, risiko penyakit infeksi pun bisa ditekan. Seperti apa caranya?
"Gulung lengan pakaian sampai pergelangan tangan lalu jangan lupa buka semua aksesori seperti cincin. Karena kalau tidak dibuka di sela-selanya masih ada kuman yang bersembunyi," kata dr Akira di sela-sela 'Penyerahan 500 Fasilitas Cuci Tangan ke Sekolah Dasar oleh Dettol' di SDN 05 Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesudah itu, buat posisi tangan terkunci dengan mengaitkan jari di kedua tangan. Kemudian, katupkan jari hingga ujung jari-jari tangan kanan dan kiri bersentuhan lalu gosok ujung jari dengan gerakan memutar dan lakukan secara bergantian.
"Setelah itu bilas dengan air mengalir. Kapan waktunya? sebelum dan sesudah makan untuk menghindari kemungkinan kuman masuk tubuh. Setelah BAB, karena kemungkinan masih ada sisa tinja yang menempel apalagi kalau anak kan belum bersih sekali saat cebok ya," tambah dr Akira.
Kemudian, setelah anak bermain di tempat kotor. Serta sebelum dan sesudah melakukan kegiatan seperti belajar mengajar dan tidur. Sedangkan di rumah tangga, CTPS harus dilakukan sebelum makan, setelah BAB, sebelum menyiapkan makanan, sebelum memegang bayi, dan sesudah menceboki anak.
Selama melakukan aktivitas, jika sudah 3-4 kali menyentuh sesuatu yang dirasa berpotensi mengandung kuman dan kotoran, dr Akira menyarankan sebaiknya mencuci tangan. Sebab jika terlalu sering mencuci tangan akan menimbulkan iritasi atau tangan justru kering.
"Kalau mau pakai hand sanitizer yang berpelembab boleh saja tapi juga jangan terlalu sering. Yang penting itu tadi kalau sudah 3-4 kali memegang sesuatu dan ada kotoran yang menempel, segera cuci tangan" pungkas dr Akira.
(rdn/vit)











































