Gara-gara Depresi Pasca Melahirkan, Amanda Sempat Nekat Bunuh Bayinya

Gara-gara Depresi Pasca Melahirkan, Amanda Sempat Nekat Bunuh Bayinya

- detikHealth
Selasa, 16 Des 2014 13:32 WIB
Gara-gara Depresi Pasca Melahirkan, Amanda Sempat Nekat Bunuh Bayinya
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Sydney - Sesudah melahirkan, semua ibu berisiko mengalami postnatal depression atau depresi pasca melahirkan. Termasuk bagi Amanda, seorang ibu berusia 30 tahun yang pernah mencoba membunuh bayinya karena merasa ragu dan takut tak bisa menjadi ibu yang baik.

Dikisahkan Amanda, empat tahun lalu ketika ia melahirkan putranya yang ke-empat, dia merasa depresi, cemas, dan sedih dengan kehidupannya kala itu. Tapi, Amanda tak pernah mengutarakan perasaannya pada suami atau keluarganya. Selama mengalami depresi, bobot Amanda turun sampai 20 kg.

Dia juga sering mendengar bisikan untuk segere mengakhiri hidup anaknya. Sepanjang hari, Amanda hanya bisa berbaring dan merasa hidupnya tidak akan bisa membaik. Hingga suatu hari muncul keinginan untuk membunuh sang bayi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah memandikan anak saya dan memakaikan baju, saya menatap wajahnya dan timbul ketakutan dan rasa bersalah bahwa saya tidak bisa jadi ibu yang baik untuk dia. Perlahan, saya menutup wajahnya dengan bantal. Namun, semua itu terhenti karena tangisannya," tutur Amanda, dikutip dari Essential Baby, Selasa (16/12/2014).

Ya, saat itu Amanda sempat terperanjat dan ia menyesali perbuatannya. Sayang, suami dan keluarganya sudah mengetahui apa yang dilakukan Amanda. Atas perbuatannya itu, Amanda sempat dibui selama enam bulan sembari menjalani terapi. Sempat dinyatakan bebas bersyarat, di pertengahan tahun 2011 Amanda dinyatakan tidak bersalah.

Rutin menjalani konseling dan electroconvulsive therapy (ECT), Amanda dinyatakan sembuh dari gangguan kejiwaan yang ia alami. Meski begitu, sang suami masih belum berani meninggalkan dirinya dengan sang buah hati berdua saja. Menanggapi hal ini, akademisi dari University of Canberra Dr Lorana Bartels mengatakan satu dari tujuh ibu melahirkan di Australia mengidap postnatal depression.

"Tapi saat ini sudah banyak ibu yang bisa bertahan dari depresi ini. Dukungan dari keluarga, terutama suami, pola hidup sehat dan masih adanya me time termasuk bergaul dengan teman agar bisa saling berbagi dapat membuat ibu terhindar dari depresi ini," terang Dr Bartels.

Amanda sendiri pun mengaku meski harus berjuang keras melawan depresi yang ia alami, dia bersyukur karena saat ini ia masih bisa menghabiskan waktu bersama putranya. "Tak menyangka 4 tahun lalu saya sempat ingin membunuhnya. Maka dari itu postnatal depression memang sangat berbahaya bagi para ibu," ucapnya.

(rdn/up)

Berita Terkait