Mulanya Ada Ruam di Dada, Ternyata Tania Terkena Kanker

Jakarta - Di usianya yang beranjak 30 tahun, Tania Ba-Obeid merasa menoreh begitu banyak kisah manis. Bagaimana tidak, dirinya baru saja bertunangan dan segera menikah, memiliki karier dengan prospek menjanjikan, serta menyicil rumah. Hingga suatu hari dirinya didiagnosis kanker.

"Saya mengetahui bahwa saya terkena limfoma (jenis kanker darah) dengan cara yang tidak biasa. Gejala saya tidak seperti yang dikatakan di buku, tapi cukup unik. Saya melihat ruam di dada pada awalnya, lalu diikuti gejala non-spesifik lainnya seperti kelelahan mendalam, penurunan berat badan, dan berkeringat di malam hari," papar Tania kepada detikHealth dan ditulis pada Rabu (17/12/2014).

Kala itu, sekitar akhir 2012, Tania yang bekerja sebagai dokter tidak terlalu memedulikan keadaannya. Dia pikir rasa lelahnya itu cuma karena terlalu banyak berkerja atau karena tertular sakit pasiennya, sehingga istirahat sejenak akan mengusir keluhannya. Siapa sangka, keluhannya itu adalah tanda kanker.

"Diagnosis kanker begitu membuat saya terpukul, rasanya seperti kecelakaan kereta api. Mulanya sepertinya hal-hal duniawi ada di tangan saya, tapi sekarang prioritas saya hanya untuk bertahan hidup," sambung perempuan berdarah Filipina, Yaman, dan Indonesia yang tinggal di Inggris ini.

Menurut perempuan yang baru saja menikah pada Juli 2014 lalu, saat ini kanker yang dideritanya sudah stadium 4. Dirinya sudah menjalani serangkaian kemoterapi, akan tetapi dia membutuhkan transplantasi stem cell dari sumsum tulang belakang yang diyakini bisa menyelamatkan hidupnya. Namun mencari donor sumsum tulang belakang yang tepat baginya di Inggris adalah seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Sangat sulit. Sebab Tania adalah etnis minoritas di Inggris, yang tentunya ada ketidakcocokan sumsum tulang belakang dari donor.

"Kanker tidak mendiskriminasi, lantaran bisa terjadi pada siapapun dengan latar belakang yang berbeda, tidak mengtenal umur maupun warna kulit. Saya mohon, saya mohon dengan sangat jadilah pahlawan untuk menyelamatkan saya atau orang lain dengan menjadi donor. Ini merupakan proses yang sederhana dan lihatlah bahwa donasi Anda bisa membuat perbedaan," tutur Tania.

"Selamanya saya akan sangat berterimakasih kepada donor saya atas apa yang telah dia berikan untuk membantu saya bertahan hidup," imbuhnya.

Jika Anda berusia 16 hingga 30 tahun, utamanya berasal dari Asia, dan berniat membantu Tania, bisa menjadi donor sumsum tulang belakang. Untuk keperluan ini, silakan mengakses https://www.facebook.com/pages/Tanias-Appeal-for-Stem-Cell-Donor/1546457732234565 dan bergabung dengan pendaftaran sumsum tulang belakang melalui Anthony Nolan di www.anthonynolan.org

(vit/rdn)