Mata Kembali Normal dalam 30 Menit dengan Operasi Lasik di RS Mata Cicendo

Mata Kembali Normal dalam 30 Menit dengan Operasi Lasik di RS Mata Cicendo

- detikHealth
Kamis, 18 Des 2014 09:32 WIB
Mata Kembali Normal dalam 30 Menit dengan Operasi Lasik di RS Mata Cicendo
Lasik Center RS Cicendo (dok.reza/detikhealth)
Bandung - Sebagai Pusat Rujukan Mata Nasional, RS Mata Cicendo mempunyai pelayanan kesehatan mata yang sangat lengkap. Salah satu andalan RS Mata Cicendo adalah Lasik Centernya yang termasuk mutakhir.

Direktur Utama RS Mata Cicendo, dr Hikmat Wangsaatmaja, SpM(K), MKes, mengatakan bahwa pasien yang ingin melakukan operasi Lasik untuk membuat mata kembali normal tak perlua jauh-jauh ke luar negeri. Ia bahkan mengklaim bahwa pelayanan Lasik di Cicendo merupakan yang terbaik di Indonesia karena ditunjang oleh teknologi yang mutakhir.

"Boleh dibilang kita tidak kalah dengan RS mata swasta lain yang ada di Jakarta. Bahkan mungkin kita satu-satunya RS yang punya alat Lasik paling canggih, cuma 30 menit tindakan operasi langsung penglihatan normal tak butuh kacamata," tandas dr Hikmat, ditemui di RS Cicendo, Jl Raya Cicendo, Bandung, Jawa Barat dan ditulis Kamis (18/12/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentunya tak semua orang bisa melakukan operasi Lasik meski matanya memiliki gangguan. Dijelaskan oleh dr Karmelita Satari, SpM(K), Ketua Komite Mutu RS Mata Cicendo, setiap pasien yang ingin melakukan operasi Lasik harus memenuhi beberapa persyaratan umum. Syarat-syarat tersebut antara lain adalah berusia minimal 18 tahun, tidak dalam keadaan hamil atau menyusui, dan memiliki ukuran kacamata yang stabil.

Selain itu, pasien juga diharuskan untuk melakukan proses skrining. Skrining bertujuan untuk melihat apakah pasien tersebut cocok dan boleh dilakukan tindakan Lasik untuk keluhan matanya.

"Skrining untuk melihat apakah pasien punya gangguan lain di mata. Lasik kan hanya mengobati gangguan refraksi ya, jadi kalau pasien ada infeksi, glaukoma, katarak atau ada masalah di retina itu nggak boleh di Lasik," ungkap dr Karmelita.

Pemeriksaan atau skrining dilakukan oleh dokter. Dokter akan menanyakan apakah pasien memiliki gangguan lain selain refraksi, serta obat-obatan yang dikonsumsi oleh pasien.

Dokter juga akan melakukan serangkaian pemeriksaan langsung ke mata pasien, di antaranya adalah pemeriksaan refraksi, bentuk dan ketebalan kornea, ukuran pupil, tekanan intraokuler dan pemeriksaan syaraf mata dan retina. Jika lolos pemeriksaan, pasien akan diperbolehkan untuk melakukan Lasik.

"Kalau nggak lolos misalnya korneanya terlalu tipis, atau ada infeksi nanti akan dicarikan jalan keluar lain. Yang penting keluhan pasien dapat teratasi dan penglihatan pasien kembali normal," paparnya.

(mrs/up)

Berita Terkait