Menurut penelitian terbaru American Heart Association, wanita yang mulai haid di usia 10 tahun atau lebih muda, serta di usia 17 tahun atau lebih berisiko tinggi terkena sakit jantung, stroke, dan komplikasi akibat darah tinggi.
"Jika dalam beberapa waktu siklus dan kebiasaan menstruasi Anda berubah, penting untuk mempertimbangkan bahwa ada yang tidak beres dengan kesehatan Anda," tutur dokter kandungan dan kebidanan Alyssa Dweck, MD sekaligus penulis 'V for Vagina'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"PCOS yang terdeteksi sejak dini bisa ditangani untuk meminimalkan dampaknya. Misalnya dengan kombinasi olahraga, modifikasi diet dan obat. Kadang, terapi hormon juga diberikan untuk membuat siklus haid lebih teratur," tutur Kavic.
2. Anemia
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Segeralah berkonsultasi dengan dokter karena hal ini bisa menyebabkan Anda kekurangan zat besi. Biasanya, dokter akan memberikan suplemen penambah darah," tutur Dweck.
3. Gangguan makan
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Jika tidak teraturnya siklus haid disertai dengan menurunnya berat badan secara drastis, olahraga berlebih, dan BMI rendah, bisa jadi Anda mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.
4. Penyakit tiroid
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
5. Tumor di kelenjar pituitari
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Menurut Dweck, tumor ini umumnya dialami oleh mereka yang sudah berusia lanjut. Tetapi, tidak menutup kemungkinan jika wanita berusia muda pun mengalami kondisi ini.
6. Kanker rahim
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Bisa jadi tanda-tanda itu mengindikasikan masalah yang tidak terlalu parah, tapi akan lebih baik jika Anda memeriksakan diri segera," kata Dweck.
Halaman 2 dari 7











































