Jangan Salah, Obat Kuat Palsu Bisa Saja Berupa 'Pil Kosong'

Jangan Salah, Obat Kuat Palsu Bisa Saja Berupa 'Pil Kosong'

- detikHealth
Senin, 12 Jan 2015 19:17 WIB
Jangan Salah, Obat Kuat Palsu Bisa Saja Berupa Pil Kosong
Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menyita obat dan pangan ilegal dengan totoal nilai ekonomi mencapai Rp 27 miliar. Nah, salah satu produk ilegal yang banyak ditemukan yakni obat kuat pria.

Meski tak disebutkan spesifik berapa nilai ekonomi obat kuat yang dipalsukan, Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan NAPZA BPOM, Drs T.Bahdar Johan H, Apt, MPharm menegaskan obat kuat seperti Viagra merupakan salah satu produk yang banyak dipalsukan.

"Obat seperti itu banyak dipalsukan apalagi kalau di belinya di pinggir jalan. padahal, Viagra kan harus dengan resep dokter karena memacu kerja jantung," terang Bahdar ditemui di Kantor BPOM, Jl Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Viagra palsu, lanjut Bahdar bisa saja berupa pil kosong. Dalam artian, yang dimasukkan ke dalam pil hanyalah bahan-bahan yang tidak ada gunanya untuk tubuh, meskipun tidak berbahaya. Walaupun demikian, Bahdar mengingatkan efek psikologis yang bisa dialami konsumen.

Sebab, ketika konsumsi obat kuat dianggap bisa membuat pria berstamina, tapi hasilnya ternyata nihil. Hal tersebut justru bisa membuat pria merasa frustasi. Tak hanya viagra palsu, Bahdar pun mengingatkan bahaya viagra yang diproduksi perusahaan yang jelas dan sudah memiliki izin edar.

"Kalau yang asli jika dikonsumsi sembarangan kan juga bahaya. Apalagi yang palsu. Memang paling tren yang dipalsukan itu obat untuk meningkatkan stamina pria. Nggak tahu ya kenapa, mungkin dia ingin jadi perkasa misal seperti di film biru begitu. Padahal, kan bisa berbahaya buat kesehatannya dia," papar Bahdar.

Sementara itu, BPOM juga sudah menyita obat tradisional ilegal dan atau mengandung bahan kimia obat senilai Rp 27 miliar. Dikatakan Bahdar, tren jamu ilegal dan dicampur dengan bahan kimia obat (BKO) kebanyakan adalah jamu untuk pegal linu, nyeri, penambah stamina pria dan juga pelangsing.

"Nggak cuma ilegal aja ya, yang palsu juga ada. Nggak 100% dari luar tapi diproduksi di dalam, merk dagangnya dari luar," tutur Bahdar.

Untuk jamu, menurut kepala BPOM Dr Roy A Sparringa, M.App, Sc hal terpenting adalah dalam produksinya tidak dicemari bahan kimia obat serta keamanan dan kehigienisan produk terjamin dengan baik. Sebab, ketika 'tercemar' dengan BKO, dipastikan Roy manfaat jamu pasti sudah tidak bisa dirasakan lagi.

"BPOM tetap mengawal perkembangan industri jamu ini. Tahun lalu, temuan kami menunjukkan obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat sebanyak 1,5% sedangkan yang tidak memenuhi syarat, karena sanitasi buruk sebanyak 10%," terang Roy.

(rdn/up)

Berita Terkait