Seorang ibu di India pernah membuat heboh dengan melaporkan anaknya yang terbakar secara misterius pada 2013. Kali ini, ia datang dengan anaknya yang lain yang juga mengalami fenomena terbakar secara misterius.
K Rajeswari (22) pada 2013 melaporkan Rahul, anak pertamanya yang terbakar secara misterius saat masih berusia 9 hari. Kejadian yang menyisakan luka bakar di kepala, dada, dan betis pada bocah tersebut berlanjut selama 2 bulan.
Kala itu, dokter telah melakukan sejumlah pemeriksaan untuk membuktikan adanya fenomena Spontaneous Human Combustion (SHC). Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada kandungan gas yang mudah terbakar dalam tubuh Rahul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fenomena itu berhenti setelah dokter menganjurkan agar Rahul mendapatkan hidrasi yang cukup, ditempatkan di ruangan ber-AC, dan dipakaikan baju dengan bahan katun.
Lama tak terdengar kabarnya, sang ibu yakni Rajeswari kembali datang ke unit gawat darurat. Kali ini ia datang dengan anak laki-lakinya yang lain, yang juga terbakar secara misterius pada 15 Januari 2015 di rumahnya. Di kakinya, ada luka bakar dengan derajat 5 persen.
Pemeriksaan kembali dilakukan pada bocah berusia 9 hari tersebut. Selama berbulan-bulan, sbuah kamera surveilans juga dipasang di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) di Kilpauk Medical College and Hospital, provinsi Chennai India bagian selatan, untuk memantau kondisi si bocah.
Sebelumnya, dokter menduga klaim bahwa bocah-bocah tersebut terbakar sebagai salah satu bentuk kekerasan pada anak. Para dokter mengaitkannya dengan Munchausen by Proxy Syndrome, yakni kecenderungan para pengasuh untuk melebih-lebihkan atau bahkan mengarang penyakit pada anak.
Meski menduga Rahul adalah korban tindak kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya, dokter belum mendapatkan bukti adanya kerusakan pada organ dalam. Para dokter pun mulai memikirkan kemungkinan lainnya.
Salah satu spekulasi yang berkembang mengaitkannya dengan material bangunan yang banyak dipakai di desa tempat keluarga tersebut tinggal. Beberapa rumah di wilayah tersebut pada 2004 terbakar habis karena mengandung fosfor. Fakta ini terkonfirmasi oleh dinas pemadam kebakaran.
Rajeswari kini menjalani pemeriksaan dan konseling di rumah sakit. Sebuah tim beranggotakan 4 orang juga telah dibentuk untuk melakukan investigasi mendalam terhadap fenomena ini.
(up/vit)











































