Remaja ini sangat gemar melukis, termasuk menggambar sketsa dan membuat graffiti. Namun yang membuatnya spesial adalah ia mampu melukis indah bukan dengan tangannya, melainkan mulutnya.
"Anda tinggal memberi saya contoh, maka saya bisa menggambarnya dengan sangat baik," kata remaja yang bernama Chance Smith itu bangga.
Untuk menunjang kegemarannya itu, Smith telah mengambil kelas seni sejak duduk di bangku kelas enam. Ia bahkan bergabung dalam klub seni di sekolahnya, Galesburg High School. Semangatnya begitu luar biasa, padahal kondisi fisiknya tidaklah begitu mendukung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi siku tangan saya terkunci, begitu juga dengan kedua tangan saya. Kaki saya pun dari dulu begitu. Saya sama sekali tak dapat menggerakkan mereka," tutur Smith seperti dikutip dari Foxnews, Rabu (21/1/2015).
Smith menambahkan, ia biasa berjalan menggunakan kedua lututnya. Katanya, itu tidak terasa sakit. Beruntung ia kini bisa berjalan seperti remaja pada umumnya setelah menjalani operasi untuk meluruskan kakinya, akan tetapi ia tetap harus berjalan dengan alat bantu.
Untuk itulah remaja yang tinggal di Wataga, Illinois ini memilih menghabiskan waktunya di atas kursi roda. Karena tangannya tak bisa diapa-apakan, ia pun menggunakan mulutnya untuk melakukan banyak hal, termasuk melukis.
"Saat melukis atau menggambar, pangkal kuas atau pensil saya 'genggam' dengan mulut dan kedua tangan saya menahan kertasnya agar tidak bergerak kesana-kemari," ungkapnya.
Ketika ditanya kapan ia mulai menggunakan mulutnya untuk melukis, Smith mengaku hal ini ia lakukan ketika ia diajari menulis di sekolah. Sejak saat itu ia melakukan banyak hal dengan mulutnya. Uniknya, Smith juga bisa bermain dengan Xbox 360 menggunakan mulutnya.
"Saya pun bisa mengetik, bahkan lebih cepat dari kebanyakan orang," ujarnya. Untuk itulah Smith kerap meluangkan waktunya sebagai sukarelawan di OSF Saint Mary Medical Center. Ia membantu mengetik dokumen di sana, tentu saja menggunakan semacam tongkat yang ia 'genggam' dengan mulutnya.
Dalam beberapa bulan ke depan, Smith akan lulus dari sekolah menengah. Namun Smith mengaku belum tahu apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Hanya saja orang tua angkat Smith, Carolyn Perkins mengatakan putranya ingin melakukan banyak hal.
"Pernah suatu ketika ia mengutarakan ingin bermain baseball. Tapi karena saya hanya bisa membantunya masuk liga baseball untuk anak-anak berkebutuhan khusus, Smith ternyata tidak berkenan," tutup Perkins.
(lil/up)











































