"Kalau sering menguap, pusing atau keleyengan itu bisa jadi kelainan denyut jantung terlalu lambat. Kalau dibiarkan bisa menyebabkan pingsan mendadak dan berisiko menyebabkan benturan," tutur dr Beny Hartono, SpJP, FIHA, pakar ritme jantung dari RS Premier Bintaro.
Dijelaskan dr Beny bahwa denyut jantung manusia normal adalah 60 hingga 100 kali per menit. Jika denyut jantung kurang dari 60 kali per menit, dokter mengatakan ada risiko mengidap kelainan denyut jantung terlalu lambat atau yang dalam bahasa medis dikenal sebagai bradikardia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ada sebab khusus mengapa denyut jantung seseorang menjadi terlalu lambat. Menurut dr Beny, proses penuaan merupakan penyebab utamanya. Hal ini terjadi karena semakin tua seseorang, fungsi jantung juga mengalami degerasi atau penurunan.
Hal lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami denyut jantung terlalu lambat adalah konsumsi obat-obatan. Beberapa obat diyakini dapat menyebabkan denyut jantung melambat, seperti golongan obat penenang.
"Kita lihat dulu apa penyebabnya. Kalau memang ternyata karena obat kan tinggal di stop obatnya. Tapi kalau memang nggak berpengaruh juga biasanya kita pasang alat pacu jantung," pungkasnya.
(mrs/up)











































