Sering Menguap? Mungkin Denyut Jantung Anda Terlalu Lambat

Sering Menguap? Mungkin Denyut Jantung Anda Terlalu Lambat

- detikHealth
Kamis, 22 Jan 2015 08:30 WIB
Sering Menguap? Mungkin Denyut Jantung Anda Terlalu Lambat
ilustrasi (Foto: thinkstock)
Jakarta - Sering pusing, keleyengan dan menguap merupakan salah satu tanda denyut jantung Anda terlalu lambat. Meski tak berakibat fatal, dokter mengatakan denyut jantung terlalu lambat juga punya risiko bagi kesehatan.

"Kalau sering menguap, pusing atau keleyengan itu bisa jadi kelainan denyut jantung terlalu lambat. Kalau dibiarkan bisa menyebabkan pingsan mendadak dan berisiko menyebabkan benturan," tutur dr Beny Hartono, SpJP, FIHA, pakar ritme jantung dari RS Premier Bintaro.

Dijelaskan dr Beny bahwa denyut jantung manusia normal adalah 60 hingga 100 kali per menit. Jika denyut jan‎tung kurang dari 60 kali per menit, dokter mengatakan ada risiko mengidap kelainan denyut jantung terlalu lambat atau yang dalam bahasa medis dikenal sebagai bradikardia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sering di bawah 60 kali per menit itu termasuk lambat. Jika di bawah 40 kali itu seharusnya sudah mendapat pertolongan karena berarti ada gangguan," tuturnya ketika ditemui di RS Premier Bintaro, Jl MH Thamrin, Bintaro Sektor 7, Tangerang Selatan, dan ditulis pada Kamis (22/1/2015).

Tak ada sebab khusus mengapa denyut jantung seseorang menjadi terlalu lambat. Menurut dr Beny, proses penuaan merupakan penyebab utamanya. Hal ini terjadi karena semakin tua seseorang, fungsi jantung juga mengalami degerasi atau penurunan.

Hal lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami denyut jantung terlalu lambat adalah konsumsi obat-obatan. Beberapa obat diyakini dapat menyebabkan denyut jantung melambat, seperti golongan obat penenang.

"Kita lihat dulu apa penyebabnya. Kalau memang ternyata karena obat kan tinggal di stop obatnya. Tapi kalau memang nggak berpengaruh juga biasanya kita pasang alat pacu jantung," pungkasnya.

(mrs/up)

Berita Terkait