Belum Populer, Stunting Masih Dianggap Bukan Masalah Kesehatan

Belum Populer, Stunting Masih Dianggap Bukan Masalah Kesehatan

- detikHealth
Sabtu, 24 Jan 2015 08:08 WIB
Belum Populer, Stunting Masih Dianggap Bukan Masalah Kesehatan
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Stunting atau tinggi badan di bawah standar pada umur tertentu sebenarnya penting, karena mengindikasikan anak tersebut kurang gizi. Namun karena belum populer, kondisi ini kerap dianggap enteng masyarakat.

"Masih ada yang tidak tahu apa sebenarnya stunting itu. Mungkin memang karena belum dikenalkan atau memang sulit mengingatnya. Masyarakat lebih kenal istilah lain seperti pendek, cebol, kerdil atau capul," ujar Minarto.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stunting (PKGBM) MCA-Indonesia tersebut berdasarkan hasil riset yang dilakukan atas kerja sama Kementerian Kesehatan RI, Universitas Indonesia dan (MCA)-Indonesia di beberapa provinsi Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu, sebagian masyarakat menganggap pendek disebabkan oleh faktor keturunan. Makanya tidak dianggap sebagai masalah kesehatan. Ini pemahaman yang menurut saya sensitif," lanjutnya.

Belum populernya stunting sebagai salah satu masalah kesehatan terkait gizi buruk pada anak juga meluas di kalangan kader-kader beberapa posyandu. Sebagian dari mereka pun belum mengenal istilah stunting. Akibatnya, pengukuran panjang dan tinggi badan pada anak belum dilakukan secara merata dan rutin.

"Masih ditemui juga adanya anjuran pemberian susu formula sebagai makanan/minuman pralaktal oleh bidan. Ini katanya agar bayi kenyang," terang Minarto.

Padahal stunting pada anak menurut Direktur Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kemenkes RI, Doddy Izwardi, merupakan salah satu pemicu risiko penyakit tidak menular atau PTM pada orang dewasa.

"Stunting itu mengerikan, data Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 mengatakan ada 8,6 juta anak stunting di Indonesia. Kalau dia pendek dan gemuk, nanti dewasanya rentang kena penyakit tidak menular seperti kanker, jantung, diabetes, dan hipertensi yang pengobatannya seumur hidup," paparnya, saat ditemui di Gedung MR21, Jl Menteng Raya, Jakarta, seperti dikutip Sabtu (24/1/2015).

(ajg/up)

Berita Terkait