Bercinta di Air Hangat Jamin Sperma Tak Akan Buahi Sel Telur? Belum Tentu

Bercinta di Air Hangat Jamin Sperma Tak Akan Buahi Sel Telur? Belum Tentu

- detikHealth
Senin, 26 Jan 2015 18:01 WIB
Bercinta di Air Hangat Jamin Sperma Tak Akan Buahi Sel Telur? Belum Tentu
Jakarta - Berendam di bak air hangat memang bisa mengganggu produksi sperma. Namun, bukan berarti ketika Anda bercinta di bak air hangat, maka sperma tidak bisa 'menyelinap' dan membuahi sel telur.

Diutarakan Dr Sanjay Chugh, psikiater yang kerap menangangi masalah pasutri menuturkan di setiap kesempatan bercinta, pasangan suami istri yang memang ingin menunda momongan wajib menggunakan alat kontrasepsi.

"Setidaknya Anda menggunakan kontrasepsi kalender. Sebab, bercinta di air hangat tidak menjamin Anda tidak akan hamil atau tidak akan tertular penyakit menular seksual (PMS). Meskipun kenaikan suhu akibat Anda duduk di bak mandi air panas memang bisa mengganggu produksi sperma," tutur Dr Chugh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, ditegaskan Dr Chugh walaupun produksi sperma terganggu, hal tersebut tidak menjadi jaminan bahwa sperma tidak akan tersalurkan ke vagina hingga terjadi pembuahan dan istri pun akan hamil. Sehingga, Dr Chugh menekankan pentingnya tetap menggunakan kondom meski bercinta di bak mandi air panas.

"Pada pria dengan gangguan kesuburan memang disarankan untuk tidak terlalu sering berendam di air hangat. Pada pria normal, penggunaan kondom atau kontrasepsi lain relatif lebih aman ketika Anda bercinta, meski di dalam air sekalipun," imbuh dr Chugh.

Sebaiknya, suhu testis setidaknya empat derajat lebih rendah dari suhu tubuh, maka posisi yang paling baik adalah menggantung sehingga otot di testis bisa bekerja dengan baik. dr Nugroho Setiawan SpAnd mengatakan di daerah bersuhu dingin, otot akan menarik testis agar lebih menempel ke tubuh dan suhunya tetap empat derajat lebih rendah dari suhu tubuh.

"Begitu juga saat suhu panas, maka testis akan diturunkan supaya agak menjauh dari tubuh. Maka dari itu, jika posisi skrotum tidak terlalu menggantung, spermatogenesisnya tidak bisa bekerja dengan optimal," kata dr Nugroho kepada detikHealth beberapa waktu lalu dan ditulis pada Senin (26/1/2015).

(rdn/up)

Berita Terkait