"Salah satu stimulasi yang dapat diberikan orangtua kepada anak ialah kegiatan bercerita. Bercerita itu berbeda dengan dongeng. Kalau dongeng itu hanya satu arah, sementara kalau bercerita itu terdapat interaksi dua arah," kata psikolog Roslina Verauli saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Kamis (29/1/2015).
Dengan bercerita, maka anak dapat mengembangan imajinasinya. Tak cuma itu konsep bahasanya pun terasah. Dari bercerita, kemampuan sosial secara emosional pun terbentuk. Melalui kegiatan bercerita itu orang tua bisa menanamkan pemahaman yang positif kepada anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sempatkan Bercerita Dongeng Biar Anak Makin Pintar
Lalu kapan kegiatan bercerita ini dapat dimulai? Menurut Vera, saat anak sudah bisa berbicara maka anak sudah dapat distimulasi dengan diajak bercerita. Menurut Vera pada usia 1-2 tahun anak dapat diajak ngobrol dan berinteraksi dengan bercerita yang tidak terlalu mendalam.
"Mulai 3-5 tahun ceritanya bisa menggunakan alat-alat bantu seperti boneka. Dalam cerita tersebut sudah ada konflik dalam cerita, tapi jangan ada konflik yang berganda," lanjut Vera.
Baca juga: Begini Caranya Menjadi Pencerita yang Baik untuk Anak Anda
Tokoh atau karakter dalam ceritanya juga tidak perlu dibuat rumit. Vera memberikan contoh, "Misalnya gini kalau nenek sihir itu jahat ya sudah begitu aja. Tidak usah dibuat karakter yang terlalu kompleks, nanti anak malah bingung."
Para ahli sebelumnya mengatakan membaca atau mendongeng pada awal kehidupan dapat memprediksi seberapa baik anak-anak ketika mereka memasuki usia prasekolah, hal ini juga akan berkaitan dengan prestasi akademisnya.
(vit/vit)











































