Stan Lock mengaku prihatin ketika sejumlah teman dan sanak saudaranya mengidap kanker. Tak mau tinggal diam, ia memutuskan untuk memangkas habis rambutnya. Ini ia lakukan agar lebih banyak lagi orang yang mau mendonasikan uangnya. Dana yang telah terkumpul nantinya akan disalurkan lewat Macmillan Cancer Support.
Akan tetapi ia terkejut ketika sampai di sekolah keesokan harinya. Sekolah Stan, Churchill Academy di North Somerset menyatakan gaya rambut remaja ini melanggar peraturan. Salah satu sekolah bergengsi di Inggris itu menganggap rambut yang sangat pendek atau potongan rambut yang tidak biasa sebagai sesuatu yang 'ekstrem'. Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki model rambut seperti ini akan menjalani hukuman isolasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bukti, seorang guru memotret Stan dengan kamera ponselnya, lantas mengirimkannya ke kepala sekolah. Setelah itu kepala sekolah memerintahkan agar Stan diisolasi, artinya ia dilarang mengikuti pelajaran dan harus menghabiskan waktunya di dalam ruangan tersendiri, termasuk saat jam istirahat dan makan siang.
Dan hukuman ini tak hanya berlaku untuk satu hari, melainkan sampai rambut Stan tumbuh kembali, setidaknya sepanjang 2 cm. Padahal ini tentu membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu. "Saya terkejut karena sepulang sekolah, ia mengaku terkena masalah karena potongan rambutnya. Tahu-tahu besoknya ia sudah diisolasi," tutur sang ibu, Mel Rees seperti dikutip dari Mirror, Selasa (3/2/2015).
Mengetahui hal itu, Mel marah besar. Ia bahkan mencoba berbicara dengan kepala sekolah, namun jawaban si kepala sekolah justru semakin membuatnya geram. Menurutnya, bila ia membiarkan satu anak membandel, maka ia khawatir 1.400 anak lainnya akan mengikuti.
Padahal Mel sangat bangga dengan keputusan Stan untuk menggunduli rambutnya, apalagi kalau bukan karena tujuannya mulia. Akan tetapi reaksi sekolah dirasanya sangat berlebihan. "Anak saya teladan di sekolah, dan ia berprestasi. Ia tak mungkin membuat keonaran di sekolah. Dengan menggunduli rambutnya, bukan berarti anak saya ingin memberontak," lanjut Mel.
Kendati demikian wanita berusia 47 tahun itu merasa lega karena Stan mendapat dukungan dari banyak pihak. Bahkan 'berkat' insiden tersebut, Stan yang awalnya hanya berhasil mengumpulkan donasi sebesar 100 poundsterling (Rp 1,9 juta), justru sukses menarik perhatian banyak pihak untuk ikut berdonasi hingga jumlahnya mencapai dua kali lipat.
"Saya memutuskan untuk menggunduli rambut karena kanker adalah penyakit yang mengerikan, saya ingin membantu. Tapi saya kecewa karena justru dihukum seperti ini. Namun yang lebih membuat saya khawatir adalah saya takut ketinggalan pelajaran," tutur Stan.
Akhirnya, demi menolong Stan, teman-temannya di kelas 9 membuat laman di Facebook untuk mengumpulkan dukungan agar Stan dilepaskan dari hukuman. Selain lewat jejaring sosial, teman-teman Stan juga mengkampanyekan hal ini lewat petisi dan menggunakan poster yang disebar ke penjuru sekolah.
Hal ini membuat Stan yang awalnya sangat terpukul menjadi kembali ceria lagi. Ia merasa telah melakukan sesuatu yang benar. Sejumlah media Inggris seperti BBC, Telegraph dan Daily Mail pun beramai-ramai memberitakan hal ini.
Baca juga: Bantu Pasien Kanker, Bocah Ini Bikin Loom Band 170 Meter untuk Galang Dana
(iva/up)











































