Ini belum termasuk kebiasaan mereka menonton televisi di waktu luang, seperti sepulang sekolah dan menjelang tidur. Padahal sebuah studi baru mengungkap remaja yang menghabiskan waktu lebih dari empat jam untuk menonton televisi dan bermain gadget akan cenderung susah tidur.
Risikonya mencapai 49 persen. Fakta ini didasarkan pada pengamatan yang dilakukan tim peneliti dari University of Bergen, Norwegia terhadap 10.000 remaja yang pernah terlibat dalam sebuah studi di tahun 2012. Usia mereka berkisar antara 16-19 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan ketahuan para remaja perempuan lebih banyak memantengi komputer untuk chatting, sedangkan remaja laki-laki lebih suka bermain game konsol ataupun permainan lainnya di komputer. Namun sebagian besar partisipan mengakui bila mereka terbiasa menggunakan gadget satu jam sebelum tidur.
"Akibatnya, kualitas tidur mereka cenderung menurun seiring dengan makin banyaknya waktu yang mereka gunakan untuk 'berinteraksi' dengan perangkat-perangkat tersebut. Bahkan untuk bisa terlelap, mereka harus menunggu lebih dari satu jam karenanya," ungkap peneliti Dr Mari Hysing seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (4/2/2015).
Ketika harus beraktivitas keesokan pagi, mereka cenderung tidak bersemangat atau bahkan mengantuk di jam pelajaran. Peneliti menambahkan, kondisi terburuk ditemukan pada partisipan yang menghabiskan waktunya untuk beraktivitas di depan komputer. Begitu juga dengan remaja yang menggunakan lebih dari satu perangkat.
Padahal idealnya, remaja membutuhkan waktu selama 8-9 jam untuk tidur setiap malamnya agar istirahat mereka menjadi optimal.
Baca juga: 'Matang Semu', Ketika Pertumbuhan Anak Terganggu Akibat Kecanduan Gadget
Ada dua hal yang ditengarai mengakibatkan pola tidur remaja menjadi berantakan. Seperti dikutip dalam laporan mereka di jurnal BMJ Open, pertama karena mereka lebih memilih bermain gadget ketimbang tidur sehingga jam tidur menjadi berkurang, dan kedua, pancaran sinar biru dari monitor gadget telah lama diketahui dapat mengganggu produksi hormon melatonin, yang menyebabkan seseorang merasakan kantuk.
Baca juga: Psikologi Anak dan Remaja: Mengatasi Remaja yang Sering Minta Gadget Baru
(iva/up)











































