Lancar Tidaknya BAB Pengaruhi Berat Badan Seseorang? Ini Kata Ahli

Lancar Tidaknya BAB Pengaruhi Berat Badan Seseorang? Ini Kata Ahli

- detikHealth
Selasa, 10 Feb 2015 08:33 WIB
Lancar Tidaknya BAB Pengaruhi Berat Badan Seseorang? Ini Kata Ahli
Ilustrasi (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Kebiasaan buang air besar alias BAB memang berbeda-beda bagi tiap orang. Di masyarakat, beredar kepercayaan bahwa dengan rutin BAB maka berat badan akan menurun alias tubuh lebih kurus.

Menanggapi hal ini, Mitzi Dulan, RD penulis 'The Pinterest Diet' menuturkan pengaruh BAB dengan turunnya berat badan memang ada, tetapi hanya sedikit. Secara sederhana, Dulan menuturkan kotoran yang dibuang tubuh saat BAB tergantung dari berat badan seseorang dan frekuensi BAB.

"Massa feses bisa bervariasi bagi tiap orang, 0,4-1,6 kg. Makin jarang Anda BAB maka jumlahnya makin besar saat dikeluarkan. Namun, ketika Anda berpikir BAB berpengaruh besar pada turunnya bobot Anda, itu hanya sedikit saja pengaruhnya," tegas Dulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Teknik Buang Air Besar yang Benar

Pada dasarnya, Dulan menekankan rutin BAB bisa mengurangi kembung di perut sehingga seseorang akan merasa lebih nyaman ketika menggunakan celana. Kemudian, akan timbul pula sensasi berat badan berkurang. Tapi, Dulan menekankan bahwa BAB yang lancar memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh.

"Jika Anda ingin BAB segeralah BAB, jangan ditahan-tahan. Tapi, ketika Anda tidak ingin BAB, jangan memaksakan diri duduk di kloset untuk BAB dengan tujuan agar berat badan bisa turun," imbuhnya kepada Women's Health dan dikutip pada Selasa (10/2/2015).

Sementara itu, Brifitte Zeitlin MPH, RD, selaku ahli gizi di B Nutritious menuturkan meski ada sedikit hubungan langsung antara BAB dan penurunan berat badan, setidaknya ada keuntungan yang bisa didapatkan yakni lancarnya BAB bisa didapat jika seseorang rajin mengonsumsi serat.

Baca juga: Sumber Serat Terbaik Bukan Buah Tapi Sayuran

Nah, konsumsi serat inilah yang membantu menurunkan berat badan. Apalagi, diet tinggi serat bisa membantu mencegah jenis kanker tertentu terutama usus besar dan membantu mengatur kadar gula darah serta kolesterol, demikian diungkapkan Zeitlin.

"Untuk berat badan, serat yang ditemukan dalam buah, sayur, dan gandum bisa mempromosikan pola makan yang sehat dan gaya hidup sehat. Tentunya hal itu sangat bermanfaat untuk tubuh Anda bukan, tak sekadar menjaga berat badan saja," kata Zeitlin.

Bagi para wanita, Zeitlin merekomendasikan konsumsi serat 25-30 gram per hari. Kebutuhan akan serat bisa dipenuhi dengan mengasup secangkir yoghurt saat sarapan dan konsumsi dua genggam sayur saat makan siang dan malam. Tujuannya, untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan sehingga BAB bisa teratur dan Anda pun terbebas dari masalah pencernaan.

(rdn/up)

Berita Terkait