Anak Hiperaktif? Jangan-jangan Karena Kebanyakan Minum Ini

Anak Hiperaktif? Jangan-jangan Karena Kebanyakan Minum Ini

- detikHealth
Kamis, 12 Feb 2015 09:05 WIB
Anak Hiperaktif? Jangan-jangan Karena Kebanyakan Minum Ini
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Connecticut - Anak-anak cenderung suka mengonsumsi makanan atau minuman yang memiliki kemasan menarik dan rasanya manis. Biasanya pilihan jatuh pada coklat, permen, soda atau minuman berenergi. Namun khusus untuk yang terakhir, dampaknya ternyata lebih besar daripada soda.

Setidaknya inilah yang dikemukakan peneliti dari Yale School of Public Health. Setelah melakukan survei terhadap 1.649 anak kelas 5, 7, dan 8 dari Connecticut, peneliti menemukan, anak yang mengonsumsi setidaknya satu minuman berenergi dalam sehari berpeluang 66 persen lebih besar untuk memperlihatkan gejala hiperaktif dan kurang bisa fokus pada satu hal.

Gejala hiperaktif pada anak sebenarnya tak hanya terlihat pada anak yang mengonsumsi minuman berenergi saja, tapi juga soda dan sejenisnya. Hal ini diakui oleh peneliti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sekian banyak minuman sejenis seperti soda atau jus buah, hanya minuman berenergi yang erat kaitannya dengan risiko hiperaktif dan kurang fokus pada anak," ungkap peneliti Jeannette Ickovics.

Bahkan, lanjut Ickovics, minuman berpemanis buatan lainnya baru memperlihatkan efek negatif saat dikonsumsi secara berlebihan. Sedangkan dampak dari meminum minuman berenergi langsung terlihat, walaupun si anak hanya minum satu botol/kaleng saja.

Baca juga:Minuman Energi Tidak Bagus Buat Anak-anak

"Satu dari tujuh anak mengaku mengonsumsi minuman berenergi sehari sebelum survei. Dan saat disurvei, gejala hiperaktif dan kurang fokusnya bisa langsung kelihatan," simpulnya.

Peneliti menduga ini karena bahan yang umumnya terkandung dalam minuman berenergi, semisal guarana dan taurine. Keduanya memang tidak ditemukan pada soda maupun jus buah, namun pada minuman berenergi, keduanya dicampur dengan kafein dalam jumlah besar.

"Untuk itu kami merekomendasikan agar orang tua membatasi konsumsi minuman berpemanis buatan pada anak-anak mereka, apalagi yang embel-embelnya minuman berenergi," tutup Ickovics seperti dikutip dari Time, Kamis (12/2/2015).

Baca juga: Yang Perlu Diperhatikan Ketika Menyimpan Minuman Benergi

(iva/up)

Berita Terkait