Demi Penguin, Pria Ini Renangi Antartika Hanya Pakai Celana Renang

Demi Penguin, Pria Ini Renangi Antartika Hanya Pakai Celana Renang

- detikHealth
Kamis, 12 Feb 2015 14:10 WIB
Demi Penguin, Pria Ini Renangi Antartika Hanya Pakai Celana Renang
Jakarta -

Sebagai seorang petualang, tak heran rasanya bila Lewis Pugh berani menjajal setiap tantangan yang ada. Tak terkecuali berenang di laut Antartika yang dingin menusuk tulang, hanya dengan memakai celana renang.

Bulan ini juga Lewis akan berenang mengarungi laut di bagian selatan Antartika yang terkenal sangat dingin, hanya akan mengenakan topi, kacamata dan celana khusus renang. Suhu di laut ini sendiri mencapai minus 16 derajat Celcius.

Namun ini bukan kali pertama Lewis berenang di perairan dengan suhu ekstrem. Sebelumnya Lewis berhasil menyabet gelar sebagai manusia pertama di dunia yang berani berenang di Kutub Utara atau lautan Arktik sejauh 1 km. Ia pun pernah mengarungi glasial di dekat Gunung Everest. Itulah mengapa kemudian ia dijuluki 'Manusia Beruang Kutub'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Berenang di Air Laut Bisa Cegah Sinus Kambuh?

Lantas mengapa Lewis repot-repot berenang di lautan Antartika? Tujuan pertama adalah memecahkan rekornya sendiri, yaitu dengan berenang di lautan Antartika dalam lima sesi cepat, masing-masing sejauh 1 km dalam lima minggu. Tiap sesi diperkirakan akan menghabiskan waktu sebanyak 20 menit.

Sedangkan tujuan kedua adalah sebagai bentuk kampanye agar sejumlah pemimpin negara di dunia, terutama yang tergabung dalam Commision for the Conservation of Antarctic Marine Living Resources (CCAMLR) mengesahkan Laut Mawar sebagai daerah terlindungi sehingga berbagai satwa unik yang ada di kawasan ini tidak terjamah oleh manusia.

Laut Mawar (Ross Sea) sendiri terletak di laut bagian selatan Antartika dan diketahui menjadi habitat sejumlah spesies hewan yang tidak ditemukan di kawasan lain di dunia. "Laut Mawar adalah salah satu tempat yang paling luar biasa di planet ini, sekaligus ekosistem yang paling tidak terjamah manusia. Menurut ilmuwan, kawasan ini krusial karena bisa membantu kita memahami bagaimana caranya melindungi bumi," terangnya.

Persiapan yang dilakukan Lewis sebelum berenang di Antartika antara lain berlatih di perairan dengan suhu minum 2-3 derajat Celcius sejak bulan Agustus tahun lalu.

"Saya tak tahu apakah tubuh saya bisa mengatasi hal ini karena belum pernah ada yang mencoba berenang di sini sebelumnya. Apalagi perairan di kutub itu warnanya gelap, seperti kolam tinta yang besar, mengerikan. Dan ketika melompat masuk ke dalamnya, dada kita seperti dihantam oleh Mike Tyson," paparnya seperti dikutip dari Mirror, Kamis (12/2/2015).

Lewis menambahkan siapapun yang masuk ke dalam perairan semacam ini akan sulit bernapas dan meminum banyak air laut. Panik sedikit, maka ajal akan ada di depan mata. "Jari-jari Anda juga akan mati rasa dengan cepat, jadi saya harus berenang secepat dan seagresif mungkin," lanjutnya.

Untuk itu ia menggunakan teknik berenang yang sedikit berbeda, kedua lengannya harus 'memukul' ke air agar menimbulkan panas sehingga ia betah berlama-lama di dalam air. Ia juga telah diwanti-wanti dengan keberadaan dua predator laut yang mengerikan yakni paus pembunuh dan anjing laut leopard yang panjangnya bisa mencapai 12 kaki.

Baca juga: Berenang di Air Dingin Lebih Cepat Bakar Kalori

(lil/vit)

Berita Terkait