Obat anestesi Buvanest Spinal dan pengental darah Asam Tranexamat punya warna dan kemasan yang sama. Ketika isinya tertukar atau terjadi salah pelabelan, maka keduanya susah dibedakan oleh dokter anestesi.
"Volumenya memang beda. Tapi nggak selalu bisa dibedakan, karena yang penting buat dokter kan dosis masuk. Misalnya harus 3 cc, ya kita ambil 3 cc," kata Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof Akmal Taher, SpU, Rabu (18/2/2015).
Obat anestesi Buvanest Spinal mempunyai kemiripan warna dan kemasan dengan obat injeksi Asam Tranexamat Generik. Jika terjadi salah pelabelan atau salah pengisian, maka kemungkinan yang bisa membedakan hanya volumenya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buvanest Spinal volumenya 4 ml sedangkan Asam Tranexamat 5 ml," kata Secretary Director PT Kalbe Farma, Vidjongtius saat dikonfirmasi detikHealth sebelumnya.
Dugaan tertukarnya isi maupun label pada kedua produk obat buatan Kalbe Farma tersebut menewaskan dua pasien RS Siloam Karawaci, Tangerang. Salah satunya adalah pasien bedah saesar, dan satunya lagi pasien kasus urologi.
Prof Akmal Taher menegaskan, hingga saat ini pihaknya belum menemukan SOP (Standard Operation Procedure) yang dilanggar oleh rumah sakit. Sementara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan adanya dugaan mixed-up atau tertukarnya isi obat yang berdampak fatal pada pasien.
Kedua obat yang diproduksi dalam satu line pada batch tertanggal 3 November 2014 tersebut, menurut BPOM telah ditarik dari peredaran. Penarikan dilakukan secara sukarela oleh Kalbe Farma, dengan dikawal oleh BPOM hingga proses investigasinya.
Baca juga: Dugaan Isi Obat Tertukar, Kemenkes: Tak Ada Laporan Korban di Tempat Lain
(up/vit)











































