Penyakit jantung koroner memang bisa dialami oleh wanita dan pria. Namun bagi wanita yang sudah menopause harap berhati-hati. Sebabnya, risiko penyakit jantung meningkat setelah memasuki masa menopause.
Baca juga: 8 Gejala Wanita Akan Memasuki Masa Menopause
dr Maizul Anwar, SpBTKV, Chairman Si‎loam Heart Institute, RS Siloam Kebon Jeruk, mengatakan hormon estrogen yang dimiliki wanita melindungi mereka dari penyakit jantung koroner. Ketika menopause, perlindungan yang didapat dari hormon tersebut pun berangsur-angsur menghilang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan dr Maizul bahwa sebelum menopause, atau masih mengalami menstruasi, risiko wanita mengidap penyakit jantung koroner hanya kurang lebih 5 sampai 10 persen. Namun setelah menstruasi, risikonya meningkat kurang lebih 20 persen.
Risiko ini juga akan meningkat jika wanita memiliki riwayat keturunan penyakit jantung. Apalagi jika wanita tersebut kandungan gula darahnya dan kolesterolnya tinggi.
"Kalau hiperglikemia dan kolesterol tinggi, atau memang punya keturunan, ya sebelum menopause juga bisa kena penyakit jantung koroner. Apalagi setelah menopause," ungkapnya.
Tentu saja bukan hanya hormon estrogen saja yang memengaruhi risiko wanita mengidap penyakit jantung koroner. Gaya hidup sehat, tidak merokok serta olahraga rutin dikatakan dr Maizul dapat mengurangi risiko penyakit jantung bagi setiap orang.
"Yang harus diingat adalah penyakit jantung itu tidak terjadi secara mendadak, tapi dari muda. Makanya yang muda-muda harus menjaga kesehatan, tidak merokok dan tidak kegemukan, supaya tidak kena penyakit jantung di kemudian hari," pungkasnya.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Menopause Dini untuk Cegah Risiko Diabetes & Penyakit Jantung
(mrs/vit)











































