Dokter Ini Sebut Pasien Indonesia Rugi Jika Berobat ke Luar Negeri

Dokter Ini Sebut Pasien Indonesia Rugi Jika Berobat ke Luar Negeri

M Reza Sulaiman - detikHealth
Jumat, 27 Feb 2015 07:32 WIB
Dokter Ini Sebut Pasien Indonesia Rugi Jika Berobat ke Luar Negeri
ilustrasi (thinkstock)
Jakarta - Medical tourism yang mulai marak beberapa tahun ke belakang membuat orang-orang Indonesia yang sakit memilih berobat ke luar negeri. Malaysia dan Singapura menjadi tujuan favorit untuk berobat, mulai dari check-up hingga operasi.

Padahal menurut Chairman Siloam Heart Institute, dr Maizul Anwar, SpBTKV, berobat ke luar negeri hanya akan membuat pasien rugi. Selain membutuhkan biaya yang lebih banyak, pengobatan juga tak tuntas.

"Memang mereka punya image perawatannya murah. Tapi kan itu di luar akomodasi, biaya hidup dan lain-lainnya," tutur dr Maizul, dalam temu media di Ranch Market Kembangan, Jl Pesanggrahan, Kembangan, Jakarta Barat, seperti ditulis pada Jumat (27/2/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Transplantasi Jantung yang Diawetkan, Bisakah Sampai ke Indonesia?

Penang menjadi salah satu tujuan favorit pasien dari Indonesia yang ingin berobat. dr Maizul memperkirakan bahwa biaya untuk operasi bypass jantung di Penang kurang lebih Rp 100 juta. Biaya tersebut hanya untuk biaya operasi saja, tanpa akomodasi dan biaya hidup.

Padahal menurut Amelia Hendra, Associate Director Business Development dari RS Siloam Kebon Jeruk, berobat di Indonesia malah bisa lebih murah. Di RS Siloam Kebon Jeruk, tersedia paket pelayanan operasi bypass jantung dengan harga Rp 75 juta.

"Kalau komplikasinya nggak terlalu sulit, kita paket kelas III itu Rp 75 juta. Itu nggak hanya operasi saja, tapi sudah termasuk biaya 2 hari perawatan ketika operasi plus 5 hari perawatan paska operasi," tutur Amelia di kesempatan yang sama.

Terkait soal stigma pelayanan dan peralatan yang lebih baik di luar negeri, dr Maizul menolak pendapat tersebut. Ia menyebutkan bahwa fasilitas yang ada di RS Jantung Harapan Kita atau RSCM dan beberapa RS Swasta lain di Indonesia tak kalah hebat dengan yang ada di luar negeri.

"Kita juga nggak kalah hebat. Kita juga sudah ada operasi minimal invasif yang dengan endoskopi. Pemasangan katup jantung, operasi bedah jantung lainnya kita juga sudah lengkap. Robotik saja yang belum karena memang belum ada di Indonesia," ungkapnya.

Baca juga: Risiko Penyakit Jantung pada Wanita Meningkat Setelah Menopause


(M Reza Sulaiman/AN Uyung Pramudiarja)

Berita Terkait