Sosialisasikan KB, Dede Yusuf: Jangan Nikah di Usia 18 Tahun

Sosialisasikan KB, Dede Yusuf: Jangan Nikah di Usia 18 Tahun

- detikHealth
Sabtu, 28 Feb 2015 11:05 WIB
Sosialisasikan KB, Dede Yusuf: Jangan Nikah di Usia 18 Tahun
Foto: Radian / detikHealth
Cirebon - Untuk pertama kalinya, ketua komisi IX DPR RI, Dede Yusuf berpartisipasi dalam sosialisasi program Keluarga Berencana. Kegiatan tersebut dilakukan di SMAN 6 Cirebon. Dede pun memiliki pesan khusus bagi para murid.

"Batasi usia pernikahan, jangan menikah dini di usia 18 tahun, minimal menikah di usia 21 tahun untuk putri, dan putra 25 tahun. Kalau sudah lulus sekolah dan sudah kerja kan sudah bisa memiliki tanggung jawab," tutur Dede di sela-sela acara GenRe Goes to School di SMAN 6 Cirebon, Kedungdawa, Kedawung, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (28/2/2015)

Saat menjabat sebagai wakil gubernur Jawa Barat, Dede menuturkan rata-rata usia pernikahan di kota Cirebon yaitu 16 tahun. Saat ini, rata-rata usia pernikahan adalah 18 tahun. Artinya, kata Dede, baru lulus SMA remaja sudah menikah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Nikah Muda Bikin Angka Kematian Ibu Susah Ditekan

"Menikah 1 tahun, punya anak, suami nggak ada pekerjaan, ditinggal. Lalu, istri jadi TKI, banyak kejadian di luar negeri disiksa. Apalagi angka kematian ibu dan anak di Cirebon tertinggi di Indonesia. Maka dari itu, saya dukung program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) supaya adik-adik paham pentingnya menghindarkan diri dari Napza, seks bebas, dan HIV-AIDS," lanjut Dede.

Saat menjabat Kepala Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat, Dede mengatakan angka HIV-AIDS di cirebon cukup tinggi. Terkait hal ini, ia pun mengimbau remaja menjauhkan rokok. Sebab, berawal dari merokok, remaja bisa mencoba pil seperti dekstro, lalu merembet ke narkoba, dan menggunakan jarum suntik bersamaan kemudian akhirnya terjadi penularan HIV-AIDS.

Mengingat anak-anak murid sebagai generasi penerus, Dede meminta kepada pemerintah untuk lebih gencar mensosialisasikan masalah kependudukan, ledakan penduduk. Misalnya saja di Jawa Barat, dengan penduduk sudah hampir 50 juta terjadi pertambahan penduduk per tahun sebesar 2%. Tiap tahun, dikatakan Dede banyak pasangan yang punya anak.

"Lima tahun ke depan jadi 55 juta. Makin berat. Cirebon kecil, nanti penduduk makin padat, tidak ada lahan untuk bertani, tempat tinggal, suasana makin sumpek, terjadi keributan dan bis picu tindak kriminal. Maka pemerintah melakukan program menghambat pertambahan penduduk lewat BKKBN. Sebab, makin bertambah penduduk masalah pangan pun bertambah. Untuk mengatasi perkembangan penduduk dengan pendewasaan usia perkawinan," papar Dede.

Baca juga: 'Boleh Nikah Muda Tapi Jangan Buru-buru Hamil'

(rdn/up)

Berita Terkait