Ingin Berhenti Merokok? Jangan Cari Pasangan yang Juga Perokok

London - Seorang perokok yang sedang berusaha berhenti dari kebiasaan tak sehatnya tersebut lebih baik sendirian dahulu daripada bersama pasangan yang juga merokok. Jika kondisi lingkungan sekitar tak mendukung tentu usaha untuk berhenti juga akan lebih berat.

Untuk membuktikannya Margolis dan Laura Wright dari University of Western Ontario mengumpulkan data dari 5.250 perokok yang mengikuti studi U.S. Health and Retirement Study dari tahun 1992 sampai 2010. Partisipan rata-rata berusia 56 tahun dan merokok sekitar 17 batang per hari.

Baca juga: Terpapar Residu Asap Rokok Ayahnya, Bayi Ini Meninggal Kena Pneumonia

Ketika studi berakhir setengah dari responden sudah berhenti merokok. Margolis melakukan survei dan melihat pola hubungan orang terdekat seperti apa yang paling memengaruhi dalam usaha berhenti merokok.

Hasilnya kemungkinan perokok bisa berhenti paling tinggi ada pada mereka yang punya pasangan bukan perokok atau sama-sama ingin berhenti merokok. Di dalam studi sekitar 68 persen perokok yang punya pola hubungan ini bisa berhenti.

Kemungkinan terendah ada pada mereka yang bercerai atau hubungannya kandas yaitu sekitar 51 persen. Untuk mereka yang berusaha berhenti dan memiliki pasangan perokok kemungkinan suksesnya juga rendah yaitu 52 persen.

Studi ini kemudian Margolis publikasi di Journals of Gerontology pada 17 Februari 2015.

"Studi sebelumnya hanya melihat status perkawinan dan kesehatan pada satu waktu dan mengambil kesimpulan yang terlalu sederhana. Satu hal yang studi ini lihat adalah bahwa pola hubungan berbeda-beda dan tidak statis," kata Margolis seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (12/3/2015).

Beragam nuansa hubungan antara pasangan menjadi titik fokus studi Margolis. Seberapa lama orang bisa berhenti merokok dilaporkan akan berhubungan dari bagaimana kondisi di rumah memengaruhi perilaku perokok itu sendiri.

Baca juga: Masih Belum Kapok? Peneliti Katakan Risiko Kematian Hantui 2 dari 3 Perokok

(fds/vta)