Ibu Hamil Jangan Pantang Makan Agar Anaknya Kelak Tak Pilih-pilih Makanan

Ibu Hamil Jangan Pantang Makan Agar Anaknya Kelak Tak Pilih-pilih Makanan

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Selasa, 17 Mar 2015 16:02 WIB
Ibu Hamil Jangan Pantang Makan Agar Anaknya Kelak Tak Pilih-pilih Makanan
Ilustrasi (thinkstock)
Jakarta - Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh ibu adalah ketika sang buah hati terlalu memilih-milih makanan dan malas-malasan saat tiba waktunya makan. Untuk mencegah hal tersebut, bisa dilakukan sejak ibu masih hamil lho.

Menurut dokter spesialis anak dari RSCM Jakarta, dr Yoga Devaera, SpA, makan merupakan salah satu proses belajar yang harus dijalani oleh seorang anak. Jika kebanyakan orang tua merasa masa tersebut dimulai di usia 1 tahun, dr Yoga menegaskan pembelajaran tersebut justru dimulai ketika ibu masih mengandung.

"Waktu hamil, calon ibu sudah dianjurkan makan segala macam supaya variasi rasa makanannya ikut dirasakan anak. Tidak pakai pantang-pantang," papar dr Yoga dalam konferensi pers Scott's Momazing, yang diselenggarakan di Hongkong Cafe, Jl Sunda-Thamrin, Jakarta, Selasa (17/3/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Makan Porsi Dobel Saat Hamil? Jangan Lakukan, Ini Bahayanya

Nah, ketika anak kemudian sudah mulai belajar makan, jangan lupa untuk menerapkan pola makan gizi lengkap dan seimbang. Usahakan setiap kali makan anak mengonsumsi sumber karbohidrat, sumber protein, sumber kalsium, buah dan sayur.

"Kalau tidak bisa makan salah satunya, misalnya anak tidak mau makan nasi, ya gantinya harus sumber karbohidrat lain seperti kentang. Jangan diganti sama lauk. Kelompok makanan tadi semuanya harus ada. Karbohidrat diganti karbohidrat juga," imbuhnya.

dr Yoga juga menuturkan bahwa tidak ada satu jenis makanan yang nutrisinya sempurna. Yang terbaik adalah ketika anak bisa mengonsumsi semua kelompok makanan yang dianjurkan tadi alias bervariatif.

"Misalnya daging, dia kan sumber zat besi tapi vitaminnya hampir tidak ada. Sebaliknya, buah itu kaya akan vitamin tapi proteinnya hampir tidak ada. Jadi harus berganti-ganti," ungkap dokter dengan subspesialis nutrisi dan penyakit metabolik ini.

Baca juga: Jaga Kenaikan Berat Badan Saat Hamil, Jika Berlebihan Bahayakan Janin

(Ajeng Anastasia Kinanti/Nurvita Indarini)

Berita Terkait