Menurut dokter spesialis anak dari RSCM Jakarta, dr Yoga Devaera, SpA, makan merupakan salah satu proses belajar yang harus dijalani oleh seorang anak. Jika kebanyakan orang tua merasa masa tersebut dimulai di usia 1 tahun, dr Yoga menegaskan pembelajaran tersebut justru dimulai ketika ibu masih mengandung.
"Waktu hamil, calon ibu sudah dianjurkan makan segala macam supaya variasi rasa makanannya ikut dirasakan anak. Tidak pakai pantang-pantang," papar dr Yoga dalam konferensi pers Scott's Momazing, yang diselenggarakan di Hongkong Cafe, Jl Sunda-Thamrin, Jakarta, Selasa (17/3/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, ketika anak kemudian sudah mulai belajar makan, jangan lupa untuk menerapkan pola makan gizi lengkap dan seimbang. Usahakan setiap kali makan anak mengonsumsi sumber karbohidrat, sumber protein, sumber kalsium, buah dan sayur.
"Kalau tidak bisa makan salah satunya, misalnya anak tidak mau makan nasi, ya gantinya harus sumber karbohidrat lain seperti kentang. Jangan diganti sama lauk. Kelompok makanan tadi semuanya harus ada. Karbohidrat diganti karbohidrat juga," imbuhnya.
dr Yoga juga menuturkan bahwa tidak ada satu jenis makanan yang nutrisinya sempurna. Yang terbaik adalah ketika anak bisa mengonsumsi semua kelompok makanan yang dianjurkan tadi alias bervariatif.
"Misalnya daging, dia kan sumber zat besi tapi vitaminnya hampir tidak ada. Sebaliknya, buah itu kaya akan vitamin tapi proteinnya hampir tidak ada. Jadi harus berganti-ganti," ungkap dokter dengan subspesialis nutrisi dan penyakit metabolik ini.
Baca juga: Jaga Kenaikan Berat Badan Saat Hamil, Jika Berlebihan Bahayakan Janin
(Ajeng Anastasia Kinanti/Nurvita Indarini)











































