Sayangnya menurut survei yang dilakukan oleh University of Alberta and the University of Calgary di Kanada, kebanyakan wanita tidak memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3 yang dibutuhkannya saat hamil.
Mayoritas wanita hamil yang disurvei memiliki pendapatan dan tingkat pendidikan yang tinggi, namun sayangnya mereka justru tidak memenuhi rekomendasi para ahli untuk mengonsumsi cukup asam lemak omega-3.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kebiasaan Jalan Cepat Bisa Picu Ngeflek pada Ibu Hamil? Ini Faktanya
"Hanya 27 persen wanita selama kehamilan dan 25 persen di tiga bulan setelah melahirkan yang memenuhi rekomendasi asam lemak omega-3 ini," para peneliti menyimpulkan, seperti dikutip dari Science Daily, Jumat (27/3/2015).
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Physiology, Nutrition, and Metabolism ini didapatkan berdasarkan hasil survei pada 2.000 wanita hamil di wilayah Calgary dan Edmonton.
Asam lemak omega-3 sendiri termasuk di dalamnyaeicosapentaenoic acid (EPA), docosapentaenoic acid (DPA) dan docosahexaenoic acid (DHA), yang semuanya memiliki manfaat untuk meningkatkan perkembangan janin, terutama bagian otak.
Prof Dr Ir H Hardinsyah Ridwan, MS, selaku guru besar Fakultas Ekologi Manusia IPB menegaskan bahwa penting untuk memperbaiki suplemen gizi mikro, terutama untuk ibu hamil. Zat gizi mikro tersebut di antaranya zat besi, kalsium, zink, magnesium, dan folat.
Baca juga: Hasil USG Ini Tunjukkan Kondisi Janin dari Ibu Perokok dan Non-perokok
(ajg/up)











































