Plak, Masalah Gigi yang Terkesan Remeh Namun Berbahaya

Plak, Masalah Gigi yang Terkesan Remeh Namun Berbahaya

- detikHealth
Rabu, 08 Apr 2015 00:00 WIB
Plak, Masalah Gigi yang Terkesan Remeh Namun Berbahaya
Jakarta -

Sejak kecil tentunya Anda sudah cukup banyak mendengar himbauan dan anjuran mengenai betapa pentingnya melawan plak pada gigi. Baik dari orang tua, guru, dokter gigi maupun iklan-iklan produk perawatan gigi. Meskipun terkesan remeh, sesungguhnya ada alasan yang penting mengapa himbauan-himbauan tersebut terus didengungkan di telinga Anda.

Ya, karena plak kesannya sederhana dan sepele namun efek jangka panjangnya cukup merugikan yaitu merusak gigi.Penelitian yang dilakukan pada tahun 1960 menemukan bahwa plak merupakan penyebab utama terjadinya karies gigi atau gigi berlubang dan peradangan pada gusi (gingivitis).

Plak dapat muncul apabila kebersihan mulut dan gigi tidak dijaga dengan benar. Mikroorganisme yang hidup dimulut saling berkoloni, berkembang biak dan membentuk lapisan sebagai pelindungnya yang disebut biofilm.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Bentuknya tidak beraturan, berwarna kuning pucat, dapat dengan mudah terlihat secara kasat mata dan dapat dirasakan dengan lidah. Biasanya menempel pada sela-sela gigi, pada permukaan gigi, bahkan lidah dan bagian rongga mulut lainnya. Bila tidak dibersihkan dengan benar, lapisan biofilm plak ini dapat terus bertumpuk dan menebal sehingga menjadi sulit hilang di gigi.

Bakteri yang hidup pada plak tersebut sangat reaktif terhadap glukosa dari sisa-sisa makanan.Merekaakan mengubah kandungan tersebut menjadi acid (asam) yang dapat membuat lapisan enamel melunak. Akhirnya dentin gigi terekspos, terinfeksi,berlubang bahkan keropos dan membusuk secara perlahan.Kalau ini terjadi siap-siap menerima efek buruk lainnya yaitu aroma nafas tidak sedap.

Plak juga berbahaya karena perkembangannya cukup cepat.Hanya dalam waktu 3-7 hari plak dapat menjadi lebih ganas. Plak yang tidak dibersihkan dengan baik juga semakin lama akan terkristalisasi karena menyerap mineraliondancalcium phosphate yang terdapat pada air liur. Plak yang terkristalisasi dan mengeras itulah yang dikenal dengan sebutan tartar atau karang gigi yang kerap mengganggu kesehatan gusi dan menyebabkan gingivitis.

"Sebenarnya di dalam rongga mulut kita memang terdapat mikroorganisme, tetapi mikroorganisme tersebut tidak akan merusak jika didukung dengan kebersihan gigi dan mulut yang baik. Sayangnya di Indonesia, pengetahuan dan kesadaran akan kebersihan gigi dan mulut masih kurang. Buktinya, 70% dari total populasi Indonesia masih mengalami gigi berlubang yang tentunya diawali dari plak gigi yang tidak dibersihkan dengan baik," ujar SH. Kumaladewi, DVM, MFSc – Senior Professional Marketing Manager PT. Johnson & Johnson Indonesia.

Untuk dapat terhindar dari masalah gigi dan mulut yang serius akibat plak, ada baiknya jika mulai saat ini Anda memperhatikan kebersihan dengan menyikat gigi dua kali sehari setelah sarapan dan sebelum tidur.Selain itu, lengkapilah juga perawatan Anda dengan berkumur menggunakan mouthwash setelah menyikat gigi.

Pilihlah mouthwash yang dapat memberikan perlindungan menyeluruh pada rongga mulut, seperti Listerine Multi Protect. Inovasi terbaru dari Listerineini memiliki kandungan 4essential oil yaitu thymol, menthol, eucalyptol dan methyl salicilate yang dapat menembus lapisan biofilm plak dan membunuh kuman-kuman di mulut.

"Listerine Multi Protectini merupakan pilihan bagi orang yang ingin perlindungan menyeluruh dari berbagai masalah kebersihan gigi dan mulut.Baik plak, gigi berlubang hingga halitosis atau bau mulut," lanjutnya.

Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa menyikat gigi hanya mampu membersihkan 25% bagian mulut saja. Sementara berkumur dengan Listerine dapat menuntaskan hampir 75% sisanya. Penelitian yang pernah dilakukan Listerine juga menunjukkan, apabila melengkapi ritual sikat gigi dengan berkumur tingkat pembentukan plak akan berkurang 70% dan kemungkinan gingivitis dapat berkurang hingga 36%.

Mau coba sampel gratis dari ListerineMulti Protect? Klik di sini

(adv/adv)

Berita Terkait