Jakarta -
Siapa tak kenal James Bond? Agen rahasia dengan kode 007 ini merupakan salah satu tokoh karakter film action paling terkenal di seluruh dunia. Aksinya yang lompat dari atap kereta api serta ngebut-ngebutan di jalan raya dengan mobil mewah mengundang decak kagum para penonton.
Nah, sekelompok dokter asal Inggris mengalisis aksi-aksi yang dilakukan James Bond dalam film terakhirnya. Dokter menyebut bahwa tokoh yang diperankan oleh Daniel Craig itu seharusnya sudah mati jika hal terjadi di dunia nyata.
"Jika James Bond merupakan manusia sungguhan dan aksinya dilakukan di dunia nyata, dia sudah mati sejak 7 menit pertama film dimulai," tutur dokter tersebut, dalam acara Total Film dan dikutip dari Daily Mail, Kamis (9/4/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu apa saja penyebab meninggalnya Bond? Mulai dari ditembak dengan peluru uranium hingga lompat ke danau, berikut beberapa aksi James Bond dalam film Skyfall yang dapat menyebabkan kematian jika dilakukan di dunia nyata.
1. Tertembak Peluru Uranium
Pada menit ke-tujuh film, James Bond ditembak dengan peluru yang terbuat dari uranium. Dokter mengatakan bahwa seharusnya peluru tersebut dapat menembus paru-paru dan membuatnya bocor.
Jika pun ia berhasil selamat, kandungan radioaktif yang berasal dari uranium sangat mungkin membuat Bond terserang kanker di hari tua. Bukan tak mungkin ia akan meninggal karena penyakit tersebut.
2. Melompat ke sungai
Melompat ke sungai dari atap kereta api menjadi salah satu highlight film Skyfall. Di film, Bond tak mengalami cedera apapun dan bisa berenang ke pinggir untuk menyelamatkan dirinya.
Padahal di dunia nyata, hal tersebut tak mungkin bisa dilakukan. Melompat dari atap kereta yang berjalan kencang dari ketinggian tersebut akan mematahkan lehernya.
3. Mencabut peluru sendiri
Menjelang pertengahan film, ada adegan James Bond tertembak di bagian bahu. Dengan berani, Bond mengambil sendiri peluru tersebut dari bahunya.
Dokter menyebut operasi yang dilakukan seorang diri tersebut memiliki beberapa risiko. Yang paling utama adalah luka tidak menutup sempurna dan dapat berakibat pendarahan. Selain itu Bond juga berisiko terserang infeksi karena tidak higienis.
4. Berkelahi di danau dingin
Adegan pamungkas dalam film Skyfall adalah Bond berkelahi di danau yang dingin dan diselimuti es. Dokter menyebut Bond akan sangat mungkin terserang hipotermia.
Selain itu Bond juga sempat berkelahi di dalam air. Ini bisa membuatnya kesulitan bernapas, tidak mampu menghirup oksigen dan akhirnya mati tenggelam.
Pada menit ke-tujuh film, James Bond ditembak dengan peluru yang terbuat dari uranium. Dokter mengatakan bahwa seharusnya peluru tersebut dapat menembus paru-paru dan membuatnya bocor.
Jika pun ia berhasil selamat, kandungan radioaktif yang berasal dari uranium sangat mungkin membuat Bond terserang kanker di hari tua. Bukan tak mungkin ia akan meninggal karena penyakit tersebut.
Melompat ke sungai dari atap kereta api menjadi salah satu highlight film Skyfall. Di film, Bond tak mengalami cedera apapun dan bisa berenang ke pinggir untuk menyelamatkan dirinya.
Padahal di dunia nyata, hal tersebut tak mungkin bisa dilakukan. Melompat dari atap kereta yang berjalan kencang dari ketinggian tersebut akan mematahkan lehernya.
Menjelang pertengahan film, ada adegan James Bond tertembak di bagian bahu. Dengan berani, Bond mengambil sendiri peluru tersebut dari bahunya.
Dokter menyebut operasi yang dilakukan seorang diri tersebut memiliki beberapa risiko. Yang paling utama adalah luka tidak menutup sempurna dan dapat berakibat pendarahan. Selain itu Bond juga berisiko terserang infeksi karena tidak higienis.
Adegan pamungkas dalam film Skyfall adalah Bond berkelahi di danau yang dingin dan diselimuti es. Dokter menyebut Bond akan sangat mungkin terserang hipotermia.
Selain itu Bond juga sempat berkelahi di dalam air. Ini bisa membuatnya kesulitan bernapas, tidak mampu menghirup oksigen dan akhirnya mati tenggelam.
(rsm/up)