Dijelaskan Executive Director of chinese Clinical Medical Association, Profesor Li Xiaoshi, imunoterapi merupakan metode penggunaan bioteknologi dalam mengembangbiakkan sel imun dari tubuh pasien dalam jumlah tertentu. Kemudian, sel imun yang sudah dikembangbiakkan dimasukkan lagi ke tubuh pasien.
"Caranya dengan diinfuskan sehingga kekebalan tubuh meningkat. Dengan membangun sel kekebalan tubuh, akan terbangun benteng untuk melawan kanker," kata Prof Li di sela-sela The First ASEAN Academic Forum on Minimally Invasive Therapy for Tumor Treatment yang diselenggarakan Komite Akademik Tumor Invasif dan Modern Cancer Hospital Guangzhou di Ayodya Resort, Bali, seperti ditulis Minggu (12/4/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menggabungkan sel DC-CIK, NK, dan lainnya dari berbagai sisi untuk membunuh kanker dan menambah stamina pasien serta mencegah kekambuhan. Memang, masing-masing sel mempunyai fungsi berbeda," kata Prof Li.
Baca juga: Idap Tumor Otak Ganas, Maynard Memilih Hari Meninggalnya Sendiri
https://m.detik.com/health/read/2014/10/10/073531/2714846/763/forum.detik.com/idap-tumor-otak-ganas-maynard-memilih-hari-meninggalnya-sendiri
Misalnya sel DC yang juga disebut radar anti tumor. Meskipun tidak mempunyai kemampuan membunuh sel kanker tetapi sel DC bisa mendeteksi sel tumor. Setelah menemukan sel tumor dalam tubuh, akan disalurkan sinyal ke antigen sel tumor misalnya sel T, sel NK, dan limfosit yang bisa membunuh, menelan, dan menghancurkan sel tumor.
Kemudian, sel CIK yang disebut juga musuh kanker. Sel CIK bisa melepaskan sitoksin yang tidak hanya menekan pertumbuhan tumor tetapi juga menambah imunitas yang secara tidak langsung bisa membantu membunuh sel tumor.
"Aktivitasnya paling kuat, menghambat pertumbuhan sel tumor dan membunuhnya. Lalu, sel Y gamma T yang ada di kulit dan jaringan mukosa. Sel ini dapat membunuh tumor meskipun jumlahnya tidak lebih dari 5% sel T," imbuh Prof Li.
Lalu, ada pula Sel CD3AK atau sel pembunuh tumor yang diinduksi dan diaktifkan oleh monoklonal antibodi anti-CD3 dan IL-2. Terakhir, tersaoat sel NK, yaitusp sel pembunuh alami sebagai dasar dari imunitas seluler tumor, mencapai 15% dari semua sel-sel imun dalam darah.
"Prosedur imunoterapi ini disesuaikan prosedurnya dengan kualitas kekebalan tubuh tiap pasien. Pada beberapa pasien terapi juga digabung dengan terapi lainnya, misalnya dengan krioterapi sehingga hasil pengobatan bisa lebih komprehensif dan maksimal," kata Prof Li.
"Krioterapi dapat membunuh sel tumor dalam ukuran berbeda dalam waktu yang lebih cepat. Setelah sel tumor dimatikan, akan terjadi metabolisme secara bertahap. Setelah itu, dilakukan imunoterapi untuk menekan angka kekambuhan karena sel kanker yang sudah dimatikan masih ada di tubuh," pungkasnya.
Baca Juga: Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua Usai Anak Menjalani Kemoterapi
https://m.detik.com/health/read/2014/02/09/120223/2491378/763/ini-yang-perlu-dilakukan-orang-tua-usai-anak-menjalani-kemoterapi
(rdn/vit)











































