Tak Cukup Nutrisi, Bayi Ini Meninggal dalam Kandungan dan Tetap Dilahirkan

Tak Cukup Nutrisi, Bayi Ini Meninggal dalam Kandungan dan Tetap Dilahirkan

- detikHealth
Selasa, 14 Apr 2015 17:32 WIB
Tak Cukup Nutrisi, Bayi Ini Meninggal dalam Kandungan dan Tetap Dilahirkan
ilustrasi (foto: Thinkstock)
Staffordshire - Bayi dalam kandungan memang memerlukan perhatian dan perawatan yang ekstra. Apalagi jika sang ibu diketahui awalnya memiliki riwayat kesehatan tertentu. Jika tak segera diatasi dengan baik, bukan tidak mungkin bayi bisa melemah dan meninggal di dalam kandungan.

Seperti yang dialami oleh pasangan suami istri Tracy dan Phil Stephenson. Keduanya sangat menginginkan kehadiran sosok seorang anak. Namun karena sesuatu hal, Tracy dan Phil harus menjalani program bayi tabung sejak 5 tahun lalu. Sempat gagal di program pertama, keduanya sangat gembira saat pada program kedua Tracy dinyatakan positif hamil.

"Semuanya tampak baik-baik saja sampai pada pemeriksaan di pekan ke-20. Namun kemudian kami diberitahu bahwa ada kekhawatiran dengan pertumbuhan bayi kami dan kemudian kamu pun Fetal Medicine Unit untuk pemeriksaan lebih lanjut," ungkap Tracy, seperti dikutip dari Mirror, Selasa (14/4/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut keterangan dokter, bayi mereka berukuran sangat kecil, yakni memiliki berat hanya sekitar 223 gram. Tracy juga diketahui memiliki masalah dengan aliran darah yang membuat bayinya tak mendapatkan cukup nutrisi seperti yang dibutuhkan.

"Kami diberi pilihan untuk mengakhiri kehamilan pada saat ini, tapi kami menolak. Kami ingin memberinya kesempatan untuk sama-sama berjuang," imbuh Tracy.

Hasil pemeriksaan menunjukkan Tracy memiliki darah yang cukup kental, sehingga membatasi aliran oksigen dan nutrisi yang diperlukan ke plasenta dan menyebabkan pertumbuhan bayinya terhambat. Tracy pun kemudian diberi obat untuk meningkatkan aliran darah dan berharap bayi mereka dapat 'mengejar' hingga mencapai bobot 500 gram. Setidaknya menurut dokter ini yang dibutuhkan bayi tersebut untuk bertahan hidup.

Baik Tracy maupun Phil sudah mempersiapkan diri jika kemungkinan bayi mereka akan memiliki masalah perkembangan atau harus menghabiskan bulan-bulan pertamanya di rumah sakit.

"Setiap pekan ia selalu memberi kami harapan. Sampai kemudian di usia 27 pekan kami diberitahu bahwa sudah tidak ada detak jantung dan meninggal di dalam kandungan. Perasaan kami berdua hancur dan saya sangat ketakutan karena harus melahirkan secara alami dalam situasi seperti ini," tutur Tracy.

Dibantu oleh dokter dan para bidan, proses melahirkan secara normal pun berlangsung meskipun bayi tersebut sudah dinyatakan meninggal. "Kelahiran ini adalah pengalaman yang luar biasa. Sangat pahit bahwa kami harus menerima kenyataan ini. Kami menghabiskan waktu berjam-jam untuk memegangnya, melihatnya, menciumnya dan mengambil banyak foto," imbuhnya.

Baca juga: Ini Dia Stimulasi untuk si Kecil yang Bisa Dilakukan Sejak di Kandungan


(ajg/vit)

Berita Terkait