Tahun 2016, Valery Akan Jadi Manusia Pertama Jalani Transplantasi Kepala

Tahun 2016, Valery Akan Jadi Manusia Pertama Jalani Transplantasi Kepala

- detikHealth
Kamis, 23 Apr 2015 07:30 WIB
Tahun 2016, Valery Akan Jadi Manusia Pertama Jalani Transplantasi Kepala
Foto: Facebook
Jakarta - Seorang pria asal Rusia dengan kondisi cacat parah mengaku kepada media bahwa ia akan jadi manusia pertama yang menjalani prosedur transplantasi kepala. Prosedur tersebut akan dilakukan oleh seorang dokter Itali yang metodenya disebut gila oleh ilmuwan lain.

Ilmuwan komputer Valery Spiridonov (30) mengatakan bahwa ia menempatkan kepercayaannya kepada Dr Sergio Canavero. Canavero beberapa waktu lalu dalam pertemuan ilmiah mengklaim dapat memutuskan kepala seseorang dan menempelkannya ke tubuh yang sehat.

Sebagai penyandang penyakit genetik langka Werdnig-Hoffman yang melemahkan otot-ototnya, Valery ingin mencoba kesempatan yang ada sebelum meninggal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Dokter Italia Prediksi Tahun 2017 Transplantasi Kepala Bisa Dilakukan

"Apakah saya takut? Tentu saja. Tapi bukan cuma ketakutan saja yang ada, tapi juga rasa tertarik. Anda harus mengerti bahwa saya tidak punya banyak pilihan. Jika saya tidak mencobanya nasib saya akan semakin menyedihkan dengan tiap tahun kondisi saya semakin parah," ujar Valery.

Canavero mengatakan telah berbincang dengan Valery lewat internet namun belum bertemu langsung dan belum melihat catatan medis Valery. Rencananya pada tahun 2016 operasi akan dilakukan.

Sekitar 150 staf yang terdiri dari dokter dan perawat telah disiapkan oleh Canavero. Seluruh staf tersebut akan ia latih untuk melakukan operasi yang diperkirakan memakan waktu 36 jam.

"Saya pikir dua tahun adalah waktu yang dibutuhkan untuk mereka (staf -red) meraih sinkronisasi yang baik," ujar Canavero seperti dikutip dari CNN pada Kamis (23/4/2015).

Kepada Daily Mail Valery mengaku bahwa ia dan Canavero kira-kira akan siap melakukan operasi pada tahun 2016 meski hari pastinya masih belum jelas. Tidak ada obrolan seberapa persen kemungkinan akan gagal karena Valery percaya sepenuhnya.

"Ini adalah proses yang berkelanjutan dan hasilnya sebagian besar akan bergantung pada studi-studi yang sedang berlangsung saat ini ... Akan tetapi saya siap mengambil risiko dan mencobanya," tutup Valery.

Baca juga: Dokter Afrika Selatan Sukses Lakukan Transplantasi Mr P Pertama di Dunia

(fds/up)

Berita Terkait