Yamini Karanam (26) awalnya mengira rasa lelah tersebut dikarenakan pekerjaan kuliah yang terlalu sulit dan akhirnya ia memutuskan untuk berlibur. Namun setelah liburan rasa lelah tersebut tak juga hilang malah lebih parah karena ia juga merasa sakit kepala.
Setelah tiga bulan menjalani berbagai pemeriksaan, dokter yakin bahwa Karanam memiliki tumor di otaknya. Lebih parah lagi operasi pengangkatan tak bisa dilakukan sembarangan karena sangat berisiko membuat kerusakan permanen pada otak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bulan demi bulan dan minggu demi minggu berlalu dari jari-jari (saya -red). Tidak ada lagi prosedur yang bisa dijalankan untuk (saya)," ujar Karanam dalam blognya npoht.wordpress.com, dikutip pada Jumat (24/4/2015).
Setelah enam bulan akhirnya Karanam menemukan Dr Hrayr Shaninian, ahli neurologi dari Skullbase Institute di Los Angeles yang sepakat mau melakukan operasi.
Pada 15 April, lewat irisan di belakang kepala dokter melakukan endoskopi untuk mengkonfirmasi letak dan ukuran pasti tumor. Saat itu lah dokter menemukan ternyata gumpalan yang diduga selama ini bukan tumor biasa melainkan seonggok tulang, rambut, dan gigi.
Dunia medis menyebut kondisi yang masih misterius tersebut dengan nama teratoma. Beberapa orang berspekulasi bahwa teratoma adalah kembaran seseorang yang tak berkembang lengkap dan diserap oleh tubuhnya saat di rahim.
"Dia kembaran jahat yang telah menyiksa saya selama 26 tahun belakangan ini," ujar Karanam mendeskripsikan tumornya seperti dilaporkan oleh NBC 4.
Shaninian mengatakan setelah operasi pengangkatan dilakukan Karanam diharap bisa sembuh seutuhnya.
Baca juga: Kembaran Tak Tumbuh Sempurna, Bayi Ini Lahir Berkaki 4 (Firdaus Anwar/Nurvita Indarini)











































