Dr Ho King Hee, pakar neurologi dari Gleneagles Hospital Singapore mengatakan pikun atau memory loss memang acap kali terjadi pada lansia. Hal ini terjadi karena semakin bertambahnya umur, maka fungsi kognitif otak akan berkurang sedikit demi sedikit.
"Tapi memory loss yang terjadi karena bertambahnya umur ini berbeda dengan memory loss karena demensia. Pikun karena lanjut usia membuat Anda lupa akan sesuatu hal dan Anda menyadarinya. Sementara demensia memengaruhi fungsi otak yang membuat Anda sulit mengambil keputusan dan terkadang merubah perilaku," ungkap Dr Ho, dalam Annual Scientific Meeting Gleneagles Hospital, di Sheraton Tower, Singapura, dan ditulis pada Senin (27/4/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Aktivitas sehari-hari
|
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
|
Sementara pada pengidap demensia, aktivitas sehari-hari menjadi sulit. Pasien biasanya akan lupa bagaimana caranya memakai baju denan benar, lupa untuk mandi bahkan bisa lupa untuk membayar tagihan bulanan.
"Demensia memengaruhi akivitas sehari-hari Anda. Hal-hal seperti memakai baju yang tepat dan membayar tagihan bisa jadi sangat sulit karena Anda lupa melakukannya. Sementara memory loss yang terjadi karena umur tidak akan memengaruhi aktivitas harian. Anda akan tetap bisa bekerja meski terkadang lupa membawa buku atau meninggalkan kunci mobil," paparnya.
2. Momen ketika lupa
|
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
|
Sementara pengidap lansia tidak bisa melakukan hal tersebut. Mereka tidak akan ingat kapan mereka lupa dan apa saja yang terlupakan.
Contohnya, lansia yang pikun karena umur dapat pergi ke supermarket dan lupa membeli selai. Mereka mengingatnya dan akan kembali ke supermarket untuk membeli selai. Sementara pasien demensia tidak ingat bahwa ia harus membeli selai dan malah membeli hal lain yang sebenarnya tidak ada di dalam daftar belanjaan.
3. Petunjuk arah dan tempat
|
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
|
Namun pada pasien demensia, kerusakan yang terjadi di otak membuat mereka akan sangat sulit mengingat arah, meskipun rute tersebut familiar dan sering dilalui.
"Seorang pengidap demensia bisa saja tersesat setelah keluar rumah untuk pergi ke toko. Hal ini tidak terjadi pada memory loss karena lanjut usia," ungkapnya lagi.
4. Kata-kata dan percakapan
|
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
|
Di sisi lain, pasien demensia juga sering melupakan kata. Mereka juga biasanya sulit melakukan percakapan secara normal, dan memiliki tendensi untuk mengulang kata atau kalimat secara terus menerus.
5. Pengambilan keputusan
|
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
|
Sementara pada pasien demensia, bagian otak yang berperan dalam pengambilan keputusan akan terpengaruh. Biasanya mereka akan mengambil keputusan yang tidak tepat dan tidak pantas, yang bisa saja dilihat oleh orang sekitar sebagai perubahan kepribadian.
"Demensia juga memengaruhi penilaian lingkungan. Pada beberapa kasus, keputusan dan penilaian yang diambil pasien sering kali dianggap tidak tepat dan tidak pantas oleh orang lain," pungkasnya.
Halaman 2 dari 6











































