Bocah-bocah Transgender, Berusaha Ubah Jenis Kelaminnya di Usia Belia

Bocah-bocah Transgender, Berusaha Ubah Jenis Kelaminnya di Usia Belia

- detikHealth
Senin, 27 Apr 2015 16:06 WIB
Bocah-bocah Transgender, Berusaha Ubah Jenis Kelaminnya di Usia Belia
ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta - Memutuskan untuk menjadi seorang transgender nyatanya tak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja. Bahkan, di usia yang terbilang dini punada yang sudah menyuarakan keinginannya untuk mengubah jenis kelamin mereka.

Meski belum menjalani terapi hormon atau operasi, setidaknya anak-anak transgender di bawah usia 18 tahun ini sudah mengubah penampilan, nama, bahkan kegiatan yang mereka lakukan sehari-hari.

Dirangkum detikHealth pada Senin (27/4/2015) berikut ini transgender yang mulai mengubah penampilan mereka di usia yang masih belia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Depresi, Remaja Transgender 17 Tahun Nekat Tabrakkan Diri ke Kereta



1. Jazz Jennings

Jazz Jennings (foto: PA Real Life)
Di usia tiga tahun, Jazz didiagnosis mengalami gender identity disorder setelah mengikuti beberapa tes dan konseling. Setelah itulah, ia memutuskan untuk menjadi seorang anak perempuan. Di masa kecilnya, Jazz mengaku sangat suka dengan hal-hal yang feminin.

Misalnya saja memainkan boneka kakak perempuannya dan memakai rok. Di usia 11 tahun, Jazz diberi resep penghambat hormon karena ia khawatir akan mengalami masa pubertas laki-laki. Di mana akan tumbuh rambut di tubuhnya disertai jakun dan suaranya yang berubah jadi lebih berat.

Rencananya, setelah berusia 18 tahun Jazz baru akan melakukan terapi untuk menjadikan dia sebagai wanita seutuhnya, salah satunya dengan menjalani operasi kelamin.

2. Kai Windsor

Kai Windsor (Foto: Feature World)
Kai Windsor (10) tidak suka bermain boneka dan justru lebih tertarik bermain sepak bola. Meskipun sebenarnya, Kai terlahir sebagai anak perempuan dengan nama baptis Kaia. Ibu Kai, Rachel (37) mengatakan Kai sangat benci menggunakan gaun. Di usia 6 tahun ia juga ingin rambutnya dipotong pendek dan saat berusia 9 tahun, Kai memberanikan diri berkata pada ibunya bahwa dia adalah seorang anak laki-laki.

Ketika membeli mainan pun, ketimbang memilih boneka, Kai lebih senang memainkan karakter Spiderman. Kini, di usia 10 tahun, Kai menjalani terapi hormon untuk menghentikan masa pubertasnya menjadi seorang wanita. Selain membawa putranya menjalani terapi hormon, sang ibu juga berusaha berbicara dengan pihak sekolah tentang perubahan Kai.


Untungnya, pihak sekolah mau menerima kondisi Kai. Nanti saat Kai berusia 16 tahun, ia akan menjalani beberapa operasi agar ia bisa menjadi anak lelaki seutuhnya.

3. Mia yang berubah menjadi Jacob

Jacob (foto: Kate Snow)
Sekilas, Jacob Lemay sama seperti bocah lelaki sebayanya meskipun sebenarnya, anak lelaki berusia 5 tahun ini dilahirkan sebagai seorang anak perempuan. Saat lahir, Jacob diberi nama oleh orang tuanya, Mimi dan Joe, Mia.

Saat berusia dua tahun, Jacob berkata pada ayah dan ibunya bahwa ia adalah seorang anak laki-laki. Tahun lalu, saat Jacob berusia empat tahun, Mimi dan Joe mulai memperbolehkan putrinya menjadi anak laki-laki. Jacob diperbolehkan memotong rambutnya yang pendek, membeli mainan anak laki-laki, dan mengenakan celana.

Bahkan, ketika ke Disneyworld dan mengenakan kostum pangeran, Jacob terlihat sangat bahagia. Mimi dan Joe bertekad memberi tahu orang lain dan juga keluarga soal transformasi Jacob supaya orang di sekitar Jacob bisa menerima perubahan yang terjadi pada bocah ini.

4. Malisa

Malisa (foto: NBC news)
Memasuki usia 3 tahun, Malisa yang terlahir sebagai bocah lelaki mulai mengatakan dirinya nyaman menjadi anak perempuan. Saat itu pula, orang tuanya Michelle Honda-Phillips dan Travis Philips serta sekeluarga memutuskan untuk mengganti nama bocah tersebut menjadi Malisa.

Dikatakan Michelle, putrinya dulu sangat suka memakai gaun princess, sepatu hak tinggi juga lengkap dengan tongkat peri. Tepat pada ulang tahunnya yang ke-8 di musim panas lalu, Michelle dan Travis meminta semua orang untuk mulai memanggil putranya itu dengan nama Malisa.

Perubahan yang dialami Malisa juga mendapat dukungan dari sang kakek, Mike Honda yang merupakan anggota kongres California. "Sebagai kakek yang bangga atas cucu transgendernya, saya harap cucu saya bisa merasa aman, tidak takut, dan tidak dibully di sekolah," tulis Honda dalam akun twitternya.
Halaman 2 dari 5
Di usia tiga tahun, Jazz didiagnosis mengalami gender identity disorder setelah mengikuti beberapa tes dan konseling. Setelah itulah, ia memutuskan untuk menjadi seorang anak perempuan. Di masa kecilnya, Jazz mengaku sangat suka dengan hal-hal yang feminin.

Misalnya saja memainkan boneka kakak perempuannya dan memakai rok. Di usia 11 tahun, Jazz diberi resep penghambat hormon karena ia khawatir akan mengalami masa pubertas laki-laki. Di mana akan tumbuh rambut di tubuhnya disertai jakun dan suaranya yang berubah jadi lebih berat.

Rencananya, setelah berusia 18 tahun Jazz baru akan melakukan terapi untuk menjadikan dia sebagai wanita seutuhnya, salah satunya dengan menjalani operasi kelamin.

Kai Windsor (10) tidak suka bermain boneka dan justru lebih tertarik bermain sepak bola. Meskipun sebenarnya, Kai terlahir sebagai anak perempuan dengan nama baptis Kaia. Ibu Kai, Rachel (37) mengatakan Kai sangat benci menggunakan gaun. Di usia 6 tahun ia juga ingin rambutnya dipotong pendek dan saat berusia 9 tahun, Kai memberanikan diri berkata pada ibunya bahwa dia adalah seorang anak laki-laki.

Ketika membeli mainan pun, ketimbang memilih boneka, Kai lebih senang memainkan karakter Spiderman. Kini, di usia 10 tahun, Kai menjalani terapi hormon untuk menghentikan masa pubertasnya menjadi seorang wanita. Selain membawa putranya menjalani terapi hormon, sang ibu juga berusaha berbicara dengan pihak sekolah tentang perubahan Kai.


Untungnya, pihak sekolah mau menerima kondisi Kai. Nanti saat Kai berusia 16 tahun, ia akan menjalani beberapa operasi agar ia bisa menjadi anak lelaki seutuhnya.

Sekilas, Jacob Lemay sama seperti bocah lelaki sebayanya meskipun sebenarnya, anak lelaki berusia 5 tahun ini dilahirkan sebagai seorang anak perempuan. Saat lahir, Jacob diberi nama oleh orang tuanya, Mimi dan Joe, Mia.

Saat berusia dua tahun, Jacob berkata pada ayah dan ibunya bahwa ia adalah seorang anak laki-laki. Tahun lalu, saat Jacob berusia empat tahun, Mimi dan Joe mulai memperbolehkan putrinya menjadi anak laki-laki. Jacob diperbolehkan memotong rambutnya yang pendek, membeli mainan anak laki-laki, dan mengenakan celana.

Bahkan, ketika ke Disneyworld dan mengenakan kostum pangeran, Jacob terlihat sangat bahagia. Mimi dan Joe bertekad memberi tahu orang lain dan juga keluarga soal transformasi Jacob supaya orang di sekitar Jacob bisa menerima perubahan yang terjadi pada bocah ini.

Memasuki usia 3 tahun, Malisa yang terlahir sebagai bocah lelaki mulai mengatakan dirinya nyaman menjadi anak perempuan. Saat itu pula, orang tuanya Michelle Honda-Phillips dan Travis Philips serta sekeluarga memutuskan untuk mengganti nama bocah tersebut menjadi Malisa.

Dikatakan Michelle, putrinya dulu sangat suka memakai gaun princess, sepatu hak tinggi juga lengkap dengan tongkat peri. Tepat pada ulang tahunnya yang ke-8 di musim panas lalu, Michelle dan Travis meminta semua orang untuk mulai memanggil putranya itu dengan nama Malisa.

Perubahan yang dialami Malisa juga mendapat dukungan dari sang kakek, Mike Honda yang merupakan anggota kongres California. "Sebagai kakek yang bangga atas cucu transgendernya, saya harap cucu saya bisa merasa aman, tidak takut, dan tidak dibully di sekolah," tulis Honda dalam akun twitternya.

(rdn/vit)

Berita Terkait