"Cenderung meningkat kalau saya lihat. Banyak faktor, misalnya akses untuk beli rokok semakin mudah," kata Nunik Kusumawardani, peneliti dari Pusat Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Rabu (29/4/2015).
Mengutip hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, Nunik menyebut proporsi jumlah perempuan yang merokok paling tinggi tercatat di Provinsi Papua. Menariknya, di provinsi tersebut justru proporsi laki-laki yang merokok justru paling rendah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Ekowati Rahajeng meyakini jumlah perempuan yang merokok bukan hanya tinggi di Papua. Di daerah lain juga banyak perempuan yang merokok, hanya saja tidak terungkap dalam survei.
"Mungkin di Papua dianggap wajar, jadi lebih terbuka. Di daerah lain, perempuan yang merokok juga banyak mestinya. Tapi karena lain budayanya, banyak juga yang merokoknya diam-diam," kata Ekowati.
Berdasarkan status ekonominya, proporsi perokok paling banyak ditemukan di kelas menengah ke bawah yakni 35,1 persen. Sedangkan di kalangan ekonomi menengah atas proporsinya hanya 0,9 persen, dan di kelas ekonomi paling bawah hanya 0,6 persen.
Baca juga: Pecah Pembuluh Darah Aorta Juga Rentan Dialami Perokok Wanita (AN Uyung Pramudiarja/Nurvita Indarini)











































