Kondisi Rambut Seperti Ini Bisa Tunjukkan Apa yang sedang Dialami Tubuh Lho

Kondisi Rambut Seperti Ini Bisa Tunjukkan Apa yang sedang Dialami Tubuh Lho

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Sabtu, 02 Mei 2015 16:19 WIB
Kondisi Rambut Seperti Ini Bisa Tunjukkan Apa yang sedang Dialami Tubuh Lho
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Kondisi kesehatan bisa dicek melalui check up rutin atau dengan menilik keadaan tubuh seseorang. Selain itu, beberapa bagian tubuh pun bisa lho dijadikan alat untuk mengukur apa yang tengah terjadi pada tubuh Anda. Ya, salah satunya melalui rambut.

Tak hanya sebagai mahkota saja bagi wanita, nyatanya rambut pun bisa 'memberi tahu' apa yang sedang terjadi pada tubuh Anda, seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber pada Sabtu (2/5/2015) berikut:

Baca juga: Bocah Hobi Cabuti Alis & Rambut Karena Gangguan Mental OCD

1. Terlalu banyak konsumsi junk food

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
"Rambut yang terlihat loyo, kusam, rapuh, atau menipis berkaitan dengan asupan gizi yang Anda konsumsi. Di mana jika tidak mengasup gizi seimbang, kondisi rambut pun dapat terpengaruh," tutur Wendy Bazilian RD, penulis 'The Superfoods Rx Diet'.

Menurut Bazilian, konsumsi junk food berlebih yang tidak diselingi dengan sayur, buah, serta zat gizi lainnya bisa membuat rambut kekurangan nutrisi. Akibatnya, rambut akan kusam dan tidak sehat. Maka dari itu, penting untuk menyeimbangkan asupan gizi yang dikonsumsi.

2. Sedang stres

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Menurut dokter kulit dan psikiater Amy Wechsler MD, rambut rontok sebanyak 80-100 helai per hari adalah hal yang normal. Tapi, jika dirasa rambut yang rontok sudah amat berlebihan, bisa jadi Anda mengalami gejala telogen effluvium yakni penipisan rambut akibat stres psikologis dan fisik seperti sakit, hamil, atau depresi.

Kondisi ini umumnya muncul 3-6 bulan setelah periode stres tersebut. Menurut Wechsler, kondisi seperti ini bisa kembali seperti semula dengan membutuhkan waktu 3-6 bulan. Selama itu, Wechsler menyarankan aturlah pola hidup sehat seperti mendapat waktu tidur cukup, hindari stres dan jika diperlukan konsumsi 5 mg biotin per hari untuk merangsang pertumbuhan rambut.

3. Ada masalah di gigi

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Sebuah studi di Journal of Clinical Investigation mengungkapkan bahwa orang yang memiliki masalah pada rambut misalnya rambut mudah dicabut menjadi indikasi mutasi keratin yang bisa membuat gigi lebih rentan berlubang.

Sebab, keratin juga berperan penting untuk pembentukan enamel. Sehingga, kekurangan keratin juga membuat gigi menjadi tempat yang disenangi bakteri untuk tinggal. Umumnya, kondisi rambut mudah dicabut terkait faktor genetik. Untuk itu, disarankan bagi orang-orang yang mengalami hal ini untuk lebih rajin lagi menjaga kebersihan gigi dan mulutnya.

4. Tidak mengonsumsi lemak yang cukup

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Bazilian mengatakan, kurangnya konsumsi lemak juga bisa membuat rambut kusam dan rapuh. Sebab, menurutnya lemak dalam tubuh berkontribusi untuk menyerap nutrisi yang larut dalam lemak, salah staunya vitamin D.

"Jika tidak mendapat vitamin D yang cukup, wanita rentan mengalami rambut rontok. Untuk mengatasi kondisi ini, konsumsilah makanan yang kaya akan omega-3, asam lemak, dan lemak tak jenuh misalnya minyak ikan, alpukat, dark chocolate, dan minyak zaitun," terang Bazilian.

5. Kadar testosteron terlalu tinggi

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Dokter obgyn di Spectrum Health Medical Group, Grand Rapids, Michigan, Diana Bitner, MD mengatakan kelebihan kadar testosteron bisa membuat rambut rontok di bagian puncak kepala. Lalu, tumbuh rambut halus di bibir atas serta terdapat rambut yang menebal di lengan dan pinggang.

"Kelebihan lemak bisa menyimpan testosteron yang pada akhirnya merangsang pertumbuhan folikel rambut. Untuk itu, batasi asupan lemak dan gula Anda sehingga tidak banyak lemak-lemak yang ada di perut," tutur Bitner.

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) juga bisa menimbulkan pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan. Jika pertumbuhan rambut disertai obesitas, menstruasi tidak teratur, muncul jerawat, dan resistensi insulin, Bitner menyarankan segera cek ke dokter.

6. Tidak mengonsumsi cukup air

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
"Jika rambut kusam, rapuh, dan rontok disertai berkeringat di malam hari dan tubuh lemas, kemungkinan Anda mengalami dehidrasi. Sebab, otot yang dehidrasi akan mengalami panas lebih cepat," tutur Bitner.

Ia menambahkan, tak hanya otot, kulit dan rambut otot akan menyerap asupan air yang masuk ke tubuh. Ketika konsumsi cairan kurang, dapat dipastikan salah satu efeknya bisa terjadi pada rambut.
Halaman 2 dari 7
"Rambut yang terlihat loyo, kusam, rapuh, atau menipis berkaitan dengan asupan gizi yang Anda konsumsi. Di mana jika tidak mengasup gizi seimbang, kondisi rambut pun dapat terpengaruh," tutur Wendy Bazilian RD, penulis 'The Superfoods Rx Diet'.

Menurut Bazilian, konsumsi junk food berlebih yang tidak diselingi dengan sayur, buah, serta zat gizi lainnya bisa membuat rambut kekurangan nutrisi. Akibatnya, rambut akan kusam dan tidak sehat. Maka dari itu, penting untuk menyeimbangkan asupan gizi yang dikonsumsi.

Menurut dokter kulit dan psikiater Amy Wechsler MD, rambut rontok sebanyak 80-100 helai per hari adalah hal yang normal. Tapi, jika dirasa rambut yang rontok sudah amat berlebihan, bisa jadi Anda mengalami gejala telogen effluvium yakni penipisan rambut akibat stres psikologis dan fisik seperti sakit, hamil, atau depresi.

Kondisi ini umumnya muncul 3-6 bulan setelah periode stres tersebut. Menurut Wechsler, kondisi seperti ini bisa kembali seperti semula dengan membutuhkan waktu 3-6 bulan. Selama itu, Wechsler menyarankan aturlah pola hidup sehat seperti mendapat waktu tidur cukup, hindari stres dan jika diperlukan konsumsi 5 mg biotin per hari untuk merangsang pertumbuhan rambut.

Sebuah studi di Journal of Clinical Investigation mengungkapkan bahwa orang yang memiliki masalah pada rambut misalnya rambut mudah dicabut menjadi indikasi mutasi keratin yang bisa membuat gigi lebih rentan berlubang.

Sebab, keratin juga berperan penting untuk pembentukan enamel. Sehingga, kekurangan keratin juga membuat gigi menjadi tempat yang disenangi bakteri untuk tinggal. Umumnya, kondisi rambut mudah dicabut terkait faktor genetik. Untuk itu, disarankan bagi orang-orang yang mengalami hal ini untuk lebih rajin lagi menjaga kebersihan gigi dan mulutnya.

Bazilian mengatakan, kurangnya konsumsi lemak juga bisa membuat rambut kusam dan rapuh. Sebab, menurutnya lemak dalam tubuh berkontribusi untuk menyerap nutrisi yang larut dalam lemak, salah staunya vitamin D.

"Jika tidak mendapat vitamin D yang cukup, wanita rentan mengalami rambut rontok. Untuk mengatasi kondisi ini, konsumsilah makanan yang kaya akan omega-3, asam lemak, dan lemak tak jenuh misalnya minyak ikan, alpukat, dark chocolate, dan minyak zaitun," terang Bazilian.

Dokter obgyn di Spectrum Health Medical Group, Grand Rapids, Michigan, Diana Bitner, MD mengatakan kelebihan kadar testosteron bisa membuat rambut rontok di bagian puncak kepala. Lalu, tumbuh rambut halus di bibir atas serta terdapat rambut yang menebal di lengan dan pinggang.

"Kelebihan lemak bisa menyimpan testosteron yang pada akhirnya merangsang pertumbuhan folikel rambut. Untuk itu, batasi asupan lemak dan gula Anda sehingga tidak banyak lemak-lemak yang ada di perut," tutur Bitner.

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) juga bisa menimbulkan pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan. Jika pertumbuhan rambut disertai obesitas, menstruasi tidak teratur, muncul jerawat, dan resistensi insulin, Bitner menyarankan segera cek ke dokter.

"Jika rambut kusam, rapuh, dan rontok disertai berkeringat di malam hari dan tubuh lemas, kemungkinan Anda mengalami dehidrasi. Sebab, otot yang dehidrasi akan mengalami panas lebih cepat," tutur Bitner.

Ia menambahkan, tak hanya otot, kulit dan rambut otot akan menyerap asupan air yang masuk ke tubuh. Ketika konsumsi cairan kurang, dapat dipastikan salah satu efeknya bisa terjadi pada rambut.

(Radian Nyi Sukmasari/AN Uyung Pramudiarja)

Berita Terkait