Stadium dan tingkat keparahan kanker ovarium menentukan apakah indung telur harus diangkat atau tidak. Sebab, meskipun sudah pernah kena kanker ovarium, asal indung telur masih bisa diselamatkan, peluang wanita untuk hamil pun masih terbuka.
"Kalau cuma satu yang diangkat indung telurnya ya bisa saja punya anak karena sel telur masih dihasilkan. Nah yang susah itu kalau kena kedua indung telurnya dan harus diangkat," tutur Prof Dr dr Andrijono SpOG(K), ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI).
Untuk itu, Prof Andrijanto menekankan bagi pasien yang belum punya anak atau belum menikah, diusahakan sekali agar indung telurnya tidak diangkat dan sel kanker dihilangkan sebersih mungkin. Hal itu ia sampaikan usai konferensi Pers 'OVACheck-Kenali Kanker Ovarium' di Hotel Double Tree, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (8/5/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pada Kanker Ovarium Stadium Awal, Indung Telur Masih Bisa 'Diselamatkan'
Jika hanya satu indung telur yang harus diangkat lalu pasien diminta menjalani kemoterapi, maka akan diberikan obat untuk melindungi indung telur yang tersisa dari efek kemoterapi. Sebab, Prof Andrijono menyebutkan ada beberapa kemoterapi yang bisa mengganggu fungsi indung telur hingga tidak bisa menghasilkan sel telur.
Untuk menghindari kekambuhan kanker pada indung telur yang tersisa, maka diusahakan jangan sampai ada sisa sel kanker. Toh beberapa tahun kemudian, bahkan setelah pasien punya anak, sel kanker bisa kembali muncul, diibaratkan Prof Andrijono sel kanker harus segera 'dihantam' dengan operasi, kemoterapi, atau terapi sel target supaya benar-benar bersih. "Istilahnya no residual tumour," ujar Prof Andrijono.
Ketika kedua indung telur diangkat, maka wanita sudah tidak bisa menghasilkan sel telur atau dengan kata lain terpaksa dibuat menopause. Mengingat indung telur juga berperan menghasilkan hormon, pada pasien muda pasca indung telurnya diangkat maka diberi terapi hormon sebagai substitusi.
Baca juga: Kenali, Gejala Kanker Ovarium yang Umumnya Muncul Saat Sudah Stadium Lanjut
(rdn/vit)











































