Obesitas dan Jarang Olahraga Tingkatkan Risiko Nyeri Sendi Lutut

Obesitas dan Jarang Olahraga Tingkatkan Risiko Nyeri Sendi Lutut

M Reza Sulaiman - detikHealth
Rabu, 20 Mei 2015 16:13 WIB
Obesitas dan Jarang Olahraga Tingkatkan Risiko Nyeri Sendi Lutut
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Nyeri sendi atau osteoarthritis ‎di bagian lutut merupakan penyakit yang rentan dialami orang lanjut usia. Meski tergolong penyakit degeneratif, nyeri sendi lutut bisa semakin parah jika jarang olahraga dan memiliki berat badan berlebih.

dr Karina Besinga, SpOT(K), dari Siloam‎ Hospital Kebon Jeruk mengatakan sendi lutut termasuk sendi yang bekerja paling berat. Aktivitas harian seperti naik tangga akan sangat mungkin menyebabkan nyeri karena beban yang ditanggung lutut otomatis bertambah.

Dijelaskan dr Karina, semakin berat badan seseorang, semakin berat pula kerja bantalan tulang yang ada di sendi. Karena bekerja lebih berat, maka kemungkinan bantalan tulang menipis akibat aktivitas harian juga lebih besar.

"‎Karena itu salah satu cara paling mudah untuk mengurangi nyeri sendi di lutut adalah dengan menurunkan berat badan. Turun 1 kilogram berat badan akan mengurangi stres di panggul 6 kali lipat, lutut 3 kali lipat dan ankle 1 kali lipat," tutur dr Karina dalam temu media di PX Pavilion, Puri Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (20/5/2015).

Selain menurunkan berat badan, nyeri sendi lutut juga dapat dikurangi dengan melatih otot paha depan dan paha belakang‎. dr Tetty MD Hutabarat, SpKFR, juga dari Siloam Hospital Kebon Jeruk, mengatakan bahwa memperkuat otot paha depan (quadriceps) dan paha belakang (hamstring) dapat mengurangi beban yang harus ditanggung sendi lutut.

dr Tetty menjelaskan bahwa 70 persen berat badan ditanggung oleh sendi lutut. Jika bantalan tulang di sendi lutut tipis, otomatis akan menimbulkan nyeri ketika bergerak. Hal ini membuat orang malas bergerak yang justru akan memperparah kerusakan yang ada di sendi lutut.

"Karena itu otot paha depan dan paha belakang harus diperkuat. Fungsinya supaya beban yang jatuh ke lutut berkurang karena ditopang otot paha yang kuat, jadi otot paha depan dan belakang ini memprotek sendi lutut," urainya.

Olahraga seperti bersepeda, berenang atau jalan di air merupakan jenis olahraga yang dapat menguatkan otot-otot tersebut. Sementara olahraga yang harus dihindari adalah olahraga menumpukan beban, seperti angkat beban atau lifting.

Terakhir, dr Tetty mengingatkan bahwa penanganan nyeri sendi lutut haruslah komprehensif. Dengan kata lain, nyeri sendi lutut tak bisa dihilangkan dengan hanya menurunkan berat badan atau memperkuat otot paha ‎saja.

"Nggak bisa dipisahkan, harus semuanya. Pertama tentu menurunkan berat badan, lalu latihan otot. Lifestyle juga harus sehat, makan makanan bergizi yang cukup. Jadi nggak bisa hanya dilakukan satu-satu," pungkasnya.

(M Reza Sulaiman/Nurvita Indarini)

Berita Terkait