Aspek promotif dan preventif adalah satu hal yang saat ini tengah difokuskan oleh pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Di bidang lansia biasanya masalah yang paling sering dialami adalah penyakit degeneratif dan juga infeksi karena daya tahan tubuh yang menurun.
Untuk mencegah penyakit infeksi tersebut Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan (Dirjen BUK), Satgas Imunisasi Dewasa, dan Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) berkomitmen untuk melakukan vaksinasi lansia.
Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Profesor Dr dr Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI, FINASIM, FACP, mengatakan sehat di usia lanjut merupakan tujuan hampir seluruh manusia. Berbagai upaya harus dilakukan untuk mencapai hal tersebut salah satunya dengan vaksinasi agar terhindar dari penyakit.
"Untuk imunisasi bayi dan anak keadaan kita sudah cukup menggembirakan, cakupannya sudah 80%. Tapi untuk imunisasi dewasa ini kita masih baru yang berjalan sejak 2003," kata dr Samsuridjal ketika ditemui pada acara peringatan Hari Lanjut Usia Nasional di Hotel Double Tree, Cikini, Jakarta, Kamis (21/5/2015).
Baca juga: 4 Golongan Antivaksin yang Ada di Indonesia
dr Samsuridjal mengatakan vaksinasi ini sering dianggap sebagai sesuatu untuk anak-anak. Hal tersebut ia katakan salah karena orang dewasa terlebih lansia juga dapat memperoleh manfaat dari vaksinasi.
"Tidak hanya untuk bayi dan anak tapi juga orang dewasa, bahkan sangat bermanfaat untuk orang dengan usia lanjut. Di luar negeri, Australia, misalnya sejak tahun 1993 orang dewasa setiap tahun dapat imunisasi influenza yang cakupannya sudah mencapai 50%," papar dr Samsuridjal.
Dengan usia harapan hidup yang semakin tinggi, makin banyak pula kelompok lansia di masyarakat. Indonesia sendiri saat ini rata-rata usia harapan hidup masyarakatnya 70 tahun dan memiliki populasi sekitar 25 juta lansia. Agar kualitas hidup tetap baik di masa senja, vaksinasi adalah salah satu upaya yang sangat dianjurkan.
Baca juga: Tak Mau Imunisasi Anak, Ratusan Ortu di Pakistan Ditangkap Polisi
(Firdaus Anwar/Nurvita Indarini)











































