Nah, terkait kedua alternatif yang bisa muncul ketika pasangan tidak bisa bercinta dengan waktu yang terjadwal, urolog Jennifer Berman, MD mengatakan sejatinya setiap orang memiliki level berbeda dalam gairah bercinta juga jadwal di ranjang yang ditentukan.
"Selama Anda sempat melakukannya, lakukan saja. Itu baik. Lakukan aktivitas ranjang dengan rutin, selama sesuai dengan kesempatan dan keadaan Anda saat itu," kata Jennifer yang juga penulis buku 'Secrets of the Sexually Satisfies Woman: Ten Keys to Unocking Ultimate Pleasure' ini.
Baca juga: Gairah Istri untuk Bercinta Menurun? Mungkin Ini 'Biang Keladinya'
Namun, Jennifer menyarankan sebaiknya buatlah sebuah catatan kecil dalam kondisi bagaimana seks bisa terasa menyenangkan bagi pasutri. Sebab, menurut Jennifer ketika pasangan memutuskan untuk 'maraton' bercinta di akhir pekan, akan ada rintangan yang harus dihadapi dan hal tersebut bisa saja malah memberi tekanan pada pasutri.
"Ketika akhir pekan, Anda bisa saja merasa lelah dan lebih tertarik untuk nonton film atau tidur saja. Belum lagi jika beberapa orang justru tidak berstamina atau berkeinginan. Jika dalam kondisi seperti itu Anda memaksakan bercinta, bisa saja terjadi masalah kekeringan vagina atau lecet," kata Jennifer, dikutip dari Prevention, Senin (25/5/2015).
Kepada detikHealth beberapa waktu lalu, pengamat kesehatan seksual dr Andri Wanananda MS mengatakan hubungan intim yang sehat harus dilakukan ketika kondisi suami atau istri dalam keadaan bugar, atas kehendak bersama, serta tidak mengganggu rutinitas sehari-hari.
"Meskipun memang pada pasangan lansia frekuensi bercinta tentu amat jarang. Tapi yang penting diperhatikan, saat bercinta suami atau istri harus bugar secara seksual di mana kebugaran ini ditentukan oleh kebugaran jasmani dan psikis," tegas dr Andri.
Baca juga: Dianggap Menggariahkan, 4 Hal Ini Justru Bikin Istri Ilfeel di Ranjang
(Radian Nyi Sukmasari/AN Uyung Pramudiarja)











































