Tak Dapat Inspirasi Kalau Tak Merokok? Itu Tandanya Sedang <I>Sakaw</I>

Tak Dapat Inspirasi Kalau Tak Merokok? Itu Tandanya Sedang <I>Sakaw</I>

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Selasa, 26 Mei 2015 17:45 WIB
Tak Dapat Inspirasi Kalau Tak Merokok? Itu Tandanya Sedang Sakaw
Jakarta - Tidak bisa mendapat inspirasi kalau tidak merokok. Ungkapan tersebut pasti familiar di telinga masyarakat. Di balik kepercayaan tersebut, apakah benar jika rokok bisa mendatangkan inspirasi?

"Sebetulnya itu lebih tepat disebut si orang yang bersangkutan dalam keadaan sakaw ya, artinya sakaw terhadap nikotin sehingga nyerang otak dan nggak bisa mikir," kata dewan pengurus Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) dr Hakim Sorimuda Pohan, SpOG.

"Orang kalau lagi sakaw itu kan mengalami gaduh gelisah. Nah, dengan merokok dia redakan sakau nikotinnya itu. Jadi, bukan merokok yang menghasilkan inspirasi. Saat sakau dia sudah terobati ya dia baru bisa mikir lagi," papar dr Hakim saat berbincang dengan detikHealth, Selasa (26/5/2015).

Dikatakan dr Hakim, kecanduan nikotin merupakan kecanduan di level tertinggi yaitu level 6. Level kecanduan nomor 5 yakni morfin, nomor 4 heroin, nomor 3 alkohol, kedua marijuana atau ganja, kemudian kopi di level kecanduan pertama. Sehingga, ketika orang merokok ditambah dengan ngopi, kadar kecanduannya pun makin dobel.

Baca juga: Ibu Hamil Terpapar Asap Rokok, Bayi Bisa Berisiko Lahir Hiperaktif

Untuk menyembuhkan orang yang sudah kecanduan nikotin, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah berkonsultasi ke klinik berhenti merokok. Dikatakan dr Hakim saat ini sudah cukup banyak klinik berhenti merokok, salah satunya di RS Persahabatan. Selain itu, tak bisa dikesampingkan pentingnya niat.

Kemudian, perlu pula diubah pola pikir para pecandu dengan memberi dia pengalaman baru, sehingga tingkah lakunya bisa berubah. Menurut dr Hakim, sulit mengubah kebiasaan yang dimiliki seseorang dengan hanya menggunakan pamflet atau woro-woro. Misalnya, pecandu bisa diajak keliling RS untuk melihat para pasien penyakit yang terkait rokok.

"Ajak lihat pasien kanker yang tergeletak. 'Kok bisa sakit begini bu, kata si ibu iya suami saya merokok nghak berhenti'. Bikin dia punya pengalaman baru. Jadi tahu ada orang yanh nyesel merokok sehingga bikin dia punya pola pikir baru. Perlu juga diberi tahu ke pemerintah daerah bahwa ada dana daru cukai rokok untuk kepentingan promosi kesehatan," kata dr Hakim.

Terapi SEFT (Spirit Emotional Freedom Technique) juga bisa menjadi salah satu terapi untuk setop kecanduan nikotin. Ketika seseorang sudah betekad bukat berhenti merokok, ia akan ditotok di tujuh titik bagian tubuh seperti pipi, atas bibir, dan dada. Teknik ini pun dilakukam dua sampai tiga kali.

"Kita biarkan dia merokok, dua tiga kali dilakukan lama-lama dia bisa merasa rokok itu pahit, ada yang sampai muntah-muntah lho itu. Kita sengaja sediakan air putih dan ember di samping dia. Orang yang melakukan terapi ini memang harus dilatih, salah satunya yang bisa itu Fuad Baradja," kata dr Hakim.

Baca juga: Pemprov Sumsel Dukung Asian Games Tobacco Free di Indonesia

(Radian Nyi Sukmasari/AN Uyung Pramudiarja)

Berita Terkait