Kelainan kulit pada genital manusia memang sering terjadi. Memang tak bisa dicegah namun bisa ditindak lanjuti. Hal ini dibagi menjadi dua, yaitu fimosis dan parafimosis.Parafimosis adalah kondisi dimana ujung penis melembung yang disebabkan oleh adanya penyempitan pada ujung kulup yang bertugas menutupi glans penis dan bersifat retractile (dapat ditarik)
"Akibat dari kulup yang hampir menutupi lubang kencing dan menyempit di bagian ujung, penderita fimosis akan lebih rentan terkena infeksi pada saluran kemihnya," kata dr Arry Rodjani, SpU (K), ketika ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta, seperti ditulis Jumat (29/5/2015).
Ada dua cara terapi fimosis yang bisa dilakukan yaitu dengan dan tanpa komplikasi. Tanpa komplikasi adalah melakukan sirkumsisi plastik (frenuloplasti) atau radikal tergantung dengan pilihan orang tua. Sedangkan dengan komplikasi adalah melakukan sirkumsisi tanpa melihat usia. Hal ini memang diperbolehkan namun lebih berisiko.
Baca juga: Banyak Gerak Bikin Luka Khitan pada Anak Susah Kering? Ah Itu Mitos
Nah kini saatnya membahas seputar parafimosis atau yang sering disalahartikan menjadi fenomena disunat jin. Sebetulnya parafimosis merupakan kasus gawat darurat yang merupakan kondisi dimana posisi kulup tertarik hingga di batang penis. Kulup yang tak bisa kembali pada ujung penis akan menimbulkan bendungan aliran darah yang abnormal. Jika dibiarkan, bagian penis akan membengkak dan ujungnya berwarna merah hingga keunguan sehingga terlihat seperti telah disunat.
Hal senada juga dijelaskan oleh dr Ayodia Soebadi SpU. Seperti yang dikutip dari detikhealth bahwa tidak ada yang namanya disunat jin. "Ketika mengalami parafimosis, efek samping yang bisa dirasakan anak di antaranya penis bengkak, terjadi perubahan warna, dan terasa nyeri," tutur dr Yodi.
Dikatakan dokter yang praktik di RSUD Dr Soetomo Surabaya ini, bila parafimosis tak segera ditangani, bisa mengakibatkan kematian di jaringan ujung penis dan terjadi infeksi.
Menurut pengalaman dr Yodi, kejadian parafimosis cukup jarang, namun dapat terjadi pada anak maupun laki-laki dewasa pada usia berapa saja. "Tidak pernah kami dapatkan kasus ini pada anak-anak yang memainkan sendiri penisnya," ujar dr Yodi.
Baca juga: Soal Fenomena Anak Disunat Jin, Ini Penjelasan Dokter
(AN Uyung Pramudiarja/AN Uyung Pramudiarja)











































