"Tomcat biasanya muncul saat perubahan musim. Paling sering dari musim kering ke musim hujan," kata Kepala Dinkes DKI, Kusmedi saat dihubungi detikHealth, Senin (1/6/2015).
Saat dipencet, serangga Tomcat mengeluarkan racun yang membuat kulit melepuh. Jika digaruk, kulit yang melepuh bisa pecah dan mengalami infeksi. Pada kulit tangan dan kaki, umunya infeksi tidak mematikan. Namun dalam beberapa kasus, infeksi terjadi di kelopak mata dan berisiko memicu kebutaan.
Baca juga: Badan Dihinggapi Tomcat? Lakukan Hal-hal Berikut
Kusmedi mengaku belum tahu persis berapa jumlah warga yang mengalami serangan Tomcat di Rusun Daan Mogot, Jakarta Barat. Namun dipastikan, pihaknya telah melakukan penyemprotan insektisida untuk membasmi serangga Tomcat di rusun tersebut.
Menurut Kusmedi, serangan Tomcat sangat erat kaitannya dengan kebersihan. Artinya, untuk mencegah munculnya Tomcat di permukiman maka warga diharapkan aktif menjaga kebersihan. Soal kebersihan ini berlaku juga untuk penyakit-penyakit lain seperti leptospirosis yang ditularkan oleh tikus yang rentan muncul di musim banjir.
Tomcat merupakan istilah awam untuk kumbang Paederus sp. Jika dipencet, serangga ini mengeluarkan racun. Kulit yang terkena racun Tomcat akan terasa panas, lalu dalam waktu 24-48 jam akan melepuh seperti luka bakar.
Baca juga: Tomcat Menyerang, Kulit Meradang
(AN Uyung Pramudiarja/AN Uyung Pramudiarja)











































