Oleh dokter, perempuan yang merupakan seoang karyawan swasta di Jakarta ini dianjurkan untuk memeriksakan diri 2 minggu kemudian. Ada kemungkinan, ia mengalami BO (Blighted Ovum) alias kehamilan kosong. Ketidakpastian inilah yang membuat Rani gelisah.
"BO bisa sangat tegas dibedakan, karena melihat ada kantung kehamilan tapi tidak ada janinnya," jelas dr Gde Suardana, SpOG, seorang dokter kandungan dari RSAB Harapan Kita, seperti ditulis Rabu (3/6/2015).
Baca juga: Kenali, Faktor-faktor yang Bisa Bikin Wanita Keguguran
Mengenai denyut janin yang belum terdeteksi, dr Gde menjelaskan bahwa ada berbagai macam teknologi yang digunakan oleh dokter. Lain teknologi yang digunakan untuk mendeteksi denyut janin, lain pula hasilnya karena sensitivitasnya berbeda-beda.
Dengan menggunakan alat fundoskop, denyut janin bisa terdeteksi pada usia 16 pekan. Sedangkan dengan menggunakan baterai elektronik, denyut janin sudah bisa dideteksi pada usia 12 pekan.
Teknologi paling canggih yang bisa digunakan adalah USG (Ultrasonografi), yang juga terdiri dari 2 jenis. Jenis pertama adalah USG transabdomen yang ditempelkan di atas perut. Dengan alat ini, denyut janin sudah terdeteksi di usia 8 pekan.
"Cara kedua dengan yang lebih canggih yaitu USG transvaginal yang dimasukkan melalui kemaluan. Itu bisa mendeteksi denyut bahkan di usia di atas enam pekan," pungkas dr Gde.
Baca juga: Waspadai Flek, Tanda-tanda Risiko Keguguran Bagi Ibu yang Hamil Muda
(up/up)











































