Menurut dokter, pria yang tidak disebutkan namanya itu mengalami wind blindness, kondisi di mana angin membuat lapisan pelindung air mata yang melapisi mata menjadi kering. Kondisi tersebut terjadi karena salju bahkan hujan es masuk ke mata hingga membekukan lapisan luarnya.
Seperti dilaporkan dalam journal BMJ case reports, si pria pergi ke dokter saat ia mengeluh pandangan mata kirinya buram, sakit, dan terasa ada sesuatu yang mengganjal. Setelah diperiksa, ternyata kornea si pria membeku hingga menyebabkan goresan dan membuat permukaan bola mata lecet. Mata kiri si pria pun bengkak.
"Setelah memberi obat, kami menyarankan dia untuk tidak keluar rumah sampai cuaca membaik dan penglihatannya berangsur pulih. Diketahui, pria ini mengikuti ultramarathon selama tujuh hari non-stop dengan jarak lebih dari 42 km," kata salah satu dokter dalam laporannya dan dikutip dari Daily Mail, Selasa (9/5/2015).
Baca juga: Cegah Mata Kering dengan 6 Cara Mudah Ini
Si pria mengatakan saat perlombaan berlangsung, suhu udara dilaporkan di bawah 5 derajat celcius sementara kecepatan angin lebih dari 80 mil per jam. Kala itu, ia juga tidak menggunakan pelindung apapun seperti kacamata khusus atau topi. Selama lomba berjalan, pria ini tidak merasa keluhan apa-apa. Baru beberapa hari kemudian, ia tidak bisa melihat dengan jelas sampai tersandung ketika berjalan.
Awalnya, si pria mengira pandangan matanya yang tidak jelas akibat terlalu lelah dan kadar gula darah yang terlalu rendah. Dokter mengatakan, wind blindness sama dengan radang dingin di mana keluhan muncul setelah seseorang melakukan aktivitas di suhu yang amat dingin misalnya bermain ski atau mendaki gunung. Untuk itu, amat disarankan bagi mereka yang beraktivitas di luar ruang dalam kondisi cuaca sangat dingin untuk menggunakan pelindung.
"Mungkin kondisi cuaca tertentu bisa menarik banyak orang untuk mengikuti perlombaaan. Tapi jangan abaikan keselamatan Anda. Gunakan kacamata dan penutup kepala karena risiko cedera mata masih belum banyak disadari masyarakat. Padahal, paparan angin dan udara bisa berbahaya pula bagi mereka yang beraktivitas di luar rumah dengan suhu udara dingin disertai angin kencang," tulis salah seorang dokter dalam laporannya.
Baca juga: Tidur di Salju karena Mabuk, Wanita Ini Hipotermia dan Tangannya Melepuh
(rdn/vit)











































