Wanita yang namanya dirahasiakan ini didiagnosa mengidap anemia sel sabit ketika berumur lima tahun. Pada umur 11 tahun untuk mengobati kondisinya ia membutuhkan transplantasi sumsum tulang yang harus didahului dengan prosedur kemoterapi.
Berpikir untuk masa depan pasien memiliki keluarga, dokter memutuskan untuk membekukan sebagian kecil jaringan ovariumnya ketika masih berusia 13 tahun 11 bulan.
Baca juga: Cangkok Ovarium Bikin Wanita Subur Sekaligus Panjang Umur
Detail kesuksesan telah dipublikasi di jurnal Human Reproduction. Dokter Belgia yang melakukan prosedur mengatakan di masa depan, anak-anak dengan penyakit serius seperti kanker akan mungkin tetap bisa memiliki keturunan kelak.
"Ini adalah kemajuan yang sangat penting karena anak-anak adalah pasien di masa depan yang akan mendapatkan manfaatnya," ujar Isabelle Demeestere, dokter kandungan di Belgium's Erasme Hospital seperti dikutip dari Reuters pada Rabu (10/6/2015).
"Ketika mereka didiagnosa dengan penyakit yang membutuhkan pengobatan yang bisa menghancurkan fungsi reproduksi, membekukan ovarium adalah satu-satunya jalan yang ada untuk mengawetkan kesuburannya," lanjut Isabelle.
Meski sudah ada beberapa laporan tentang kehamilan yang sukses menggunakan transplantasi ovarium orang dewasa, belum ada yang pernah melakukan prosedur yang sama pada ovarium gadis sebelum pubertas.
Baca juga: Hentikan Menopause dengan Transplantasi Ovarium
(fds/vit)











































