Studi: Melahirkan Caesar Tingkatkan Risiko Bayi Terserang Penyakit Kronis

Studi: Melahirkan Caesar Tingkatkan Risiko Bayi Terserang Penyakit Kronis

M Reza Sulaiman - detikHealth
Kamis, 11 Jun 2015 18:05 WIB
Studi: Melahirkan Caesar Tingkatkan Risiko Bayi Terserang Penyakit Kronis
Illustrasi: Thinkstock
Jakarta - Melahirkan secara caesar menyimpan bahaya bagi bayi di masa depan. Sebuah penelitian mengungkap bahwa bayi yang dilahirkan dengan cara caesar lebih berisiko terserang penyakit kronis seperti asma, diabetes dan obesitas.

Dr Jan Blustein, pakar kebijakan kesehatan dari New York University mengatakan bahwa memang tidak ada bukti bahwa melahirkan caesar memperburuk kondisi kesehatan bayi. Namun hasil penelitian ini dapat menjadi rambu bagi ibu yang ingin melahirkan untuk tidak memilih caesar sebagai pilihan, jika kelahiran secara alami masih memungkinkan.

Baca juga: Diduga Kena Infeksi, Jane Meninggal Usai Melahirkan Lewat Operasi Caesar

"Di tengah permintaan soal kelahiran caesar yang tinggi tanpa alasan medis yang jelas, kami harap penelitian ini dapat membuat para ibu memilih kelahiran jika memang memungkinkan, demi kesehatan anak," tutur Dr Blustein, dikutip dari Reuters, Kamis (11/6/2015).

Dalam penelitiannya Dr Blustein bersama rekannya Jianmeng Liu dari Institute of Reproductive and Child Health, Beijing, melakukan studi pustaka terhadap penelitian soal kelahiran cesar. Ditemukan bahwa ada 20 studi yang mengatakan kelahiran caesar meningkatkan risiko diabetes tipe 1, 23 studi tentang asma dan 9 studi tentang obesitas.

Setelah dibandingkan dengan data terbaru, ditemukan bahwa sepertiga kelahiran di Amerika Serikat merupakan kelahiran caesar. Rasio anak lahir dengan diabetes tipe 1 ada di 2,13 dari 1.000 kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih tinggi daripada anak yang lahir normal yang ada di rasio 1,79 per 1.000 kelahiran hidup.

Bayi yang lahir dengan proses alami memiliki kemungkinan 7,9 persen mengidap asma, lebih rendah daripada kelahiran cesar yang ada di angka 9,5. Risiko mereka untuk obesitas juga lebih rendah, dengan perbandingan 15,8 untuk kelahiran normal dan 19,4 untuk kelahiran cesar.

Dr Blustein mengatakan ada dua dugaan tentang mengapa hal ini terjadi. Pertama, kelahiran caesar membuka perut ibu dengan bedah, memungkinkan adanya bakteri masuk dan terekspos oleh bayi. Dugaan kedua adalah hormon. Hormon ibu yang berperan dalam kelahiran secara alami melindungi bayi lebih baik dan membuat antibodinya lebih bagus.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dr Mark DeFrancesco, Presiden American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG). Menurutnya, kelahiran caesar memang menolong banyak nyawa ibu dan bayi. Namun risiko bahaya yang ditimbulkan juga tak boleh dilupakan.

Baca juga: Wasir Kambuh Saat Hamil Harus Melahirkan Caesar? Ah, Belum Tentu

(rsm/vit)

Berita Terkait